<p><strong>MILAN</strong> - Setelah laga Champions League di tengah pekan, sekarang waktunya untuk mengembalikan fokus menuju liga saat Nerazzurri menghadapi Roma di Serie A pada hari Minggu. Menjelang pertandingan kami berikutnya di Stadio Olimpico, kami bekerja sama dengan Opta untuk menyediakan berbagai fakta dan angka yang perlu kamu ketahui.</p> <p>Pertandingan nanti akan menjadi pertemuan ke-171 di liga antara Roma dan Inter, Nerazzurri mencatatkan 72 kemenangan, 49 hasil seri dan 49 kekalahan. Inter memenangkan seluruh empat pertandingan terakhir di Stadio Olimpico, melawan Roma dan juga Lazio di mana mereka mencetak setidaknya tiga gol pada setiap laga. Inter meraih tujuh kemenangan dari sembilan laga tandang terakhir di Serie A, hanya mengalami kekalahan sebanyak dua kali – tidak ada tim yang mencatatkan rekor lebih baik dalam periode yang sama. Menariknya, pertandingan Inter berikutnya akan menjadi laga ke-2900 di Serie A.</p> <p>Tidak ada tim yang mencetak gol sundulan lebih banyak daripada Inter di musim ini (enam), di sisi lain, tidak ada tim yang kebobolan lebih sedikit dari Roma via sundulan (satu). Inter mencatatkan clean sheet di tujuh dari 13 pertandingan liga terakhir, yang menjadi rekor Serie A musim ini. Tidak ada tim, selain Atalanta, yang memiliki lebih banyak pencetak gol dari Roma pada tahun ini (13). Inter saat ini memiliki 12 pencetak gol berbeda.</p> <p>Sebelum bergabung dengan Roma, Juan Jesus tampil sebanyak 110 kali di Serie A bersama Nerazzurri, sementara itu Davide Santon juga bermain bagi Giallorossi, yang merupakan klub Serie A ketiganya setelah Inter dan Cesena. Bagi bek sayap berusia 27 tahun tersebut, ini bisa saja menjadi pertemuan pertama melawan mantan klubnya. Nicolò Zaniolo, yang bergabung dengan Inter musim lalu tanpa melakukan debut di tim senior, merupakan pemain termuda yang tampil untuk Roma musim ini.</p> <p><strong>Keita Balde</strong>, yang baru saja mencetak dwigol ke gawang Frosinone, juga berhasil menjaringkan dwigol pada laga terakhirnya melawan Roma di Serie A, yang terjadi pada saat derby tanggal 30 April 2017. <strong>Mauro</strong> <strong>Icardi</strong>, yang juga mencetak dwigol dalam pertemuan terakhir antara Roma dan Inter di Stadio Olimpico, berperan penting dalam lima gol terakhir Inter ke gawang Giallorossi (empat gol, satu asis). Icardi, yang melakoni debut Serie A melawan Roma di Olimpico (bersama Sampdoria, September 2012), telah mencetak delapan gol dalam delapan pertandingan tandang terakhir di Serie A. Lebih lanjut lagi, pemain asal Argentina ini selalu menyumbangkan gol dalam lima laga terakhirnya sebagai starter di Serie A, mencetak tujuh gol. Ia menjadi pemain Nerazzurri pertama yang sukses menorehkan catatan tersebut setelah Julio Cruz pada bulan Desember 2007.</p> <p><strong>Matteo Politano</strong>, yang menimba ilmu di akademi Roma tanpa melakukan debut di tim senior, mencetak gol pertamanya di Serie A ke gawang Giallorossi di Stadio Olimpico untuk Sassuolo pada bulan September 2015. Sang pemain juga lebih banyak terlibat dalam penciptaan peluang dibandingkan pemain lain dalam 13 pertandingan pertama Serie A – 54 (31 tembakan, 23 asis untuk percobaan yang dilakukan rekan setimnya). <strong>Ivan</strong> <strong>Perisic</strong> mencetak gol pembuka saat kami berhasil menjaringkan empat gol dalam kemenangan melawan Roma di Stadio Olimpico, Maret 2016. Ia juga menyumbangkan dua asis dalam laga tandang terakhir kami menghadapi Giallorossi (Agustus 2017). Sementara kompatriotnya, <strong>Marcelo</strong> <strong>Brozovic</strong>, melepaskan umpan terbanyak di daerah lawan (475) dibandingkan pemain lain di Serie A musim ini. Terakhir, tiga gol terakhir <strong>Matias Vecino</strong> semuanya dicetak ke gawang tim asal Roma: dua gol saat melawan Giallorossi dan satu gol ketika menghadapi Lazio.</p>