APPIANO GENTILE – Yuto Nagatomo menjadi tamu episode kelima dari Season Review pekan ini di Inter Channel.
Bek sayap asal Jepang itu melihat kembali perjalanan musimnya dan apa yang terbukti jadi awal lambat bagi dirinya secara pribadi.
"Saya tak bermain banyak dalam beberapa partai pertama salah satunya karena saya belum sepenuhnya bugar, namun saya tetap berlatih keras setiap hari untuk mencoba dan mendapatkan tempatku di tim. Semakin sering saya bermain, semakin banyak saya tumbuh percaya diri – yang mana itu penting sekali bagiku."
"Saya bermain apik melawan Roma. Saya selalu tetap benar-benar fokus karena Anda perlu melakukan itu apabila Anda ingin menang. Selalu sulit ketika Anda harus bertahan satu lawan satu dengan para pemain seperti Salah, Gervinho, Callejon atau Cuadrado tapi itu tugasku untuk menghentikan pemain-pemain lawan."
“Roberto Mancini telah mengajarkanku banyak hal. Permainanku berkembang tiada akhir di bawah panduannya."
"Latihan itu penting. Anda mesti kerja keras bila Anda mau berkembang dan saya selalu mencoba memberikan segalanya.”
Setelah enam tahun di Italia, Nagatomo memperoleh lingo dan ia bilang itu membantu mengerti tim lawan lebih baik.
“Ada area lain yang saya berkembang dan itu juga bantuan besar secara taktik. Itu semua bagian dari pengembangan diri Anda sebagai seorang pemain."
Walau sangat dipertimbangkan sebagai pemain yang fair play, Yuto diusir oleh wasit dua kali musim lalu.
“Saya tak berpikir bahwa saya menyentuh pemain lawan saat bertemu Torino, tapi Anda tak bisa mengubah keputusan wasit. Saya sungguh kecewa, namun Anda tak dapat melakukan apapun soal itu ketika itu terjadi. Itulah sepakbola – tidak ada ruang untuk protes karena itu tidak bisa mengubah apapun; justru itu hanya dapat memperburuk situasi."
"Saya mencoba tetap tenang, bahkan di momen-momen buruk, karena itulah kedua orangtuaku ajarkan kepada saya."
