MILAN – Rigoberto Rivas lahir di Honduras, tanah los catrachos. Sebagai anak muda yang dibesarkan di kampung halamannya di Balfate, impian pemain muda Nerazzurri ini adalah menjadi pesepak bola profesional. Sejak saat itu, impiannya sudah berkembang: sekarang dia ingin menembus tim inti Inter dan mengenakan kostum timnas Honduras – dengan huruf H besar di dada kiri.
Rigoberto paham bahwa jika dia sungguh-sungguh ingin mencapai puncak, dia harus mengikuti teladan yang dicontohkan oleh nenek moyangnya yang tersohor, dengan keberanian, dedikasi, pengorbanan, dan komitmen mereka.
Catracho adalah prajurit Honduras yang, di abad ke-19, menggagalkan upaya orang Amerika untuk memperluas wilayah kekuasaan mereka ke selatan. Mereka, dan sekian generasi sesudahnya, dikenal dengan sebutan itu akibat kesalahan pengucapan nama pemimpin mereka, Jenderal Florencio Xatruch.
Honduras sendiri terletak di jantung Amerika Tengah dan bertetangga dengan El Salvador – negara yang menjadi lawan mereka dalam Perang Sepak Bola yang singkat namun berdarah sekitar 40 tahun yang lalu.
Keluarga Rivas menjadi salah satu dari banyak keluarga yang meninggalkan Honduras ketika mereka memutuskan untuk beremigrasi ke Eropa – pertama ke Spain kemudian ke Tuscany, di Italia. Di sanalah, pada usia 11 tahun, Rigoberto akhirnya bertemu kembali dengan ibunya. Sementara itu, kecintaannya pada sepak bola terus bertambah. Di kampung halamannya, dia bermain dengan sepupunya sampai larut malam; di Italia, dia menemukan sejumlah teman baru dan bergabung dengan klub sepak bolanya yang pertama.
Di bawah arahan Stefano Vecchi di tim Inter U19, Rivas dengan cepat memantapkan posisinya di tengah lapangan, dengan kombinasi keahlian merebut bola dan sering menerobos ke depan. Sebagai seorang pemain serbabisa, dia memiliki tekel yang keras, kaki yang terampil, dan lari yang kencang. Tak heran dia seringkali dimainkan sebagai pemain sayap.
Klub jelas sangat meyakini potensinya. Perhatikan: seorang Catracho muda mungkin akan menjadi salah satu nama yang dihasilkan dari lini produksi akademi Nerazzurri.
Carlo Pizzigoni