MILAN – Kamis malam di Inter Channel berarti episode baru Caffe Doppio, dan kali ini Mauro Icardi tampil sebagai bintang tamu.
“Kami kembali ke jalur kemenangan di liga melawan Lazio,” sang kapten memulai. “Ini harus kami manfaatkan; kami harus menggunakan kemenangan ini sebagai titik awal untuk musim depan. Suning menginginkan yang terbaik untuk Inter, dan saya yakin pemain baru akan datang untuk membantu kami mencapai sasaran yang kami semua inginkan. Saya sudah mengatakan sejak awal bahwa saya ingin bergabung dengan klub ini: Inter sangat berarti bagi saya.”
Sejak bergabung, Icardi terus menebar ancaman di kotak penalti lawan dengan catatan 76 gol dalam 147 penampilan.
“Mencetak gol adalah hal yang paling diinginkan seorang striker. Penting sekali bagi saya untuk terus menciptakan gol. Rasanya luar biasa mendengarkan emosi dari penonton dan merayakan dengan rekan-rekan satu tim.
Sulit menggambarkannya dengan kata-kata,” ujarnya. “Kadang-kadang, kepala Anda terbentur ketika sedang merayakan gol, tapi Anda tidak merasa. Anda demikian bahagia sehingga Anda bahkan tidak menyadarinya. Saya senang merayakan gol di hadapan fans dan dekat dengan mereka.”
Musim ini bukan pengecualian, dengan begitu banyak gol untuk dipilih dan beberapa di antaranya begitu indah.”
“Gol terbaik saya musim ini pasti gol yang saya ciptakan di kandang ketika melawan Fiorentina. Saya mengecoh Goncalo Rodriguez, melewati satu pemain lain, kemudian menyarangkan bola ke dalam gawang. Perlu teknik tinggi, dengan bantuan umpan matang dari Antonio Candreva dari tengah lapangan. Dia sudah memberi saya begitu banyak assist, dan ini salah satu kelebihannya. Saya lebih suka bola ke tiang dekat; gerakan saya lebih alamiah di sana.”
“Gol saya ke gawang Torino di paruh pertama musim ini juga cukup cantik. Saya menerima bola dari Palacio, menahannya, membalikkan badan, dan melepaskan tembakan keras ketika ruang terbuka: gol klasik dari seorang striker murni.”
“Mengenai keterlibatan saya dalam membangun serangan, salah satu tugas saya adalah membuka pertahanan untuk memberi ruang bagi rekan-rekan satu tim. Kami sering membicarakan ini di lapangan, dan mungkin sebagian orang tidak memperhatikan. Waktu pertama kali bergabung dengan Inter, saya hanya bisa menyelesaikan umpan menjadi gol. Roberto Mancini adalah orang pertama yang meminta saya untuk lebih membantu tim.
“Tahun ini kami sudah banyak membenahi aspek serangan: kami menekan lebih jauh ke depan, dan ini menguntungkan saya, bukan saja dalam hal jumlah gol, tapi juga banyaknya assist yang saya sumbangkan.”
Terakhir, pemain No. 9 ini bicara tentang pentingnya keluarga dan kehidupan di Milan.
“Saya sangat berbahagia di sini,” pungkasnya, “kota ini luar biasa. Seandainya di sini ada laut, Milan akan sempurna. Saya belum pernah benar-benar menikmatinya sebagai bujangan karena saya membangun keluarga di sini. Dukungan dari Wanda dan anak-anak sangat penting. Mereka selalu hadir di tribun untuk menyemangati saya.”