INTER V SAMPDORIA: TIDAK ADA YANG MUSTAHIL

Dengan bantuan MondoFutbol, kita kenang kembali kebangkitan yang bersejarah melawan Blucerchiati di San Siro tanggal 9 Januari 2005

MILAN – Pada hari-hari pertandingan di Milan, lalu lintas di kota tersebut betul-betul tak kenal ampun. Keadaan yang sepertinya akan sama di San Siro tanggal 9 Januari 2005 saat Inter menjamu Sampdoria. Ketika bola tendangan Alvaro Recoba dengan kaki kiri andalannya membentur tiang , ada perasaan bahwa hari ini memang ditakdirkan bola tidak 'mau' bersarang di gawang lawan.

Dengan lima menit waktu tersisa, harapan semakin menipis, secepat detik-detik yang berlalu di jam. Namun ada banyak alasan untuk tidak mennggalkan tempat di San Siro, karena Inter – seringkali – menghasilkan momen-momen yang tidak masuk akal. Komentator Inter Channel, Roberto Scarpini, yang sudah sering menyaksikan momen seperti itu, mengajak para pendukung Nerazzurri untuk tetap percaya.

Ini merupakan sentimen yang harus dipegang teguh oleh fans, bahkan saat menghadapi kenyataan pahit yang diperlihatkan oleh papan skor. Dalam kasus ini, Inter tertinggal 2-0 dalam sebuah laga yang menunjukkan, lagi-lagi, bahwa dalam permainan indah sepak bola, prediksi dan perhitungan wajar selalu bisa dibantah. Meskipun menguasai permainan sejak awal sampai akhir, Nerazzurri terus digagalkan oleh pertahanan tangguh Samp dan Francesco Antonioli yang tampil cemerlang. Tim tamu terus bertahan, dan Sampdoria jelas layak dipuji karena mampu memanfaatkan setiap peluang yang mereka dapatkan.

Kedua gol Doria tercipta lewat serangan balik dan membuat Inter terpaku. Tapi tim tuan rumah tidak patah semangat, dan mungkin menyadari bahwa kemampuan mereka untuk membalikkan situasi seperti ini sudah ada di dalam DNA Nerazzurri. Di tengah-tengah upaya untuk bangkit itu ada talenta luar biasa Recoba dan kemauan keras Obafemi Martins, dua pemain yang – bersama Giorgios Karagounis – dimasukkan oleh Roberto Mancini untuk mengubah alur permainan. Ketika bola tendangan pemain Uruguay tersebut membentur tiang, ini jadi momen yang justru membangkitkan semangat, alih-alih memadamkannya. Beberapa detik kemudian, 'El Chino' mengirim umpan kepada pemain Nigeria itu, yang dengan gesit melewati pengawalnya, memasuki kotak penalti, dan menaklukkan kiper lawan dengan penyelesaian cerdik menggunakan bagian luar kakinya. Kali ini tiang gawang menguntungkan Inter karena bola memantul bagian dalam tiang dan memasuki gawang. Bahkan pada saat-sat yang paling sulit sekalipun, bila Anda tetap percaya, keadaan bisa selalu berubah.

Jika di Madrid ada ungkapan bahwa 90 menit di Bernabeu "sangat lama", enam menit di San Siro bisa terasa seolah tak berujung. Gol Martins tercipta di menit 88, dan membuat stadion berguncang. Mereka yang tadinya sudah bersiap untuk pergi kembali duduk, dan mereka yang sudah percaya menjadi yakin. Saat itu seolah mantera yang melindungi gawang Blucerchiati sudah punah. Di menit pertama dari empat menit waktu tambahan, Martins kembali terlibat, melindungi bola dengan kokoh dan melepaskan umpan silang akrobatik ke kotak penalti. Di sana ada Christian Vieri yang melepaskan tendangan voli untuk mengirim bola ke dalam gawang sekaligus mengubah kedudukan menjadi 2-2. Dua cuplikan permainan dengan teknik tinggi, yang jadi semakin memukau karena dilakukan dengan sederhana. Sekarang seluruh mata menatap untuk menyaksikan lengkapnya kebangkitan yang luar biasa.

Sorak sorai terakhir berkumandang di menit keempat waktu tambahan. Setelah meniupkan nafas segar ke timnya beberapa menit yang lalu, Recoba menerima bola dari Dejan Stankovic. Pemain Uruguay itu melepaskan tembakan yang sangat akurat, dan kali ini tidak bisa dihentikan oleh tiang gawang atau pun barisan pertahanan lawan. Bola melesat masuk ke pojok bawah gawang dan membawa Inter unggul 3-2. Mereka yang sudah berada di lapangan luar stadion, yang diberi nama Angelo Moratti pada tahun 2007, pasti terhenti langkahnya ketika mendengar sorak sorai yang membahana. Dugaan Roberto Scarpini beberapa menit sebelumnya telah terbukti. Saat itu sang komentator menjerit sekuat tenaga: "Tidak ada yang mustahil bagi tim Inter ini."

Oleh Alessandro Bai untuk MondoFutbol.


 English version  日本語版  中文版  Versione Italiana 

Muat lebih banyak