ADANI: "SAYA PUNYA REKAN-REKAN HEBAT DI INTER"

Mantan bek Nerazzurri jadi tamu dalam Memorabilia pekan ini: "Saya bermain bersama orang-orang yang mendorong Inter maju"

APPIANO GENTILE – Mantan pesepakbola Daniele Adani jadi bintang dalam episode Memorabilia pekan ini untuk mengenang kembali masa dia berseragam Nerazzurri.

Sejak pensiun, Adani berganti tempat kerja dari lapangan ke ruangan komentator: "Ini sesuatu yang saya kerjakan dengan penuh semangat. Saya berusaha membawa sensasi di lapangan kepada pemirsa. Penting untuk menyadari bagaimana Anda berkomunikasi supaya para pemirsa di rumah bisa betul-betul memahami permainan dan mencintai para bintangnya."

"Saya bukan pemain luar biasa," mantan bek tengah ini melanjutkan, "tapi saya punya kualitas lain, dan saya jelas punya kecerdasan dan kemampuan mengatur permainan. Saya senang di setiap klub tempat saya bermain, dan saya selalu berusaha untuk menjalin hubungan yang bermakna dengan para pelatih dan pemain, memahami sepak bola, dan mewujudkan apa yang ingin disampaikan oleh orang-orang ini."

Sebelum bergabung dengan Inter tahun 2002, Adani bermain untuk beberapa klub di sekitar semenanjung Italia. "Saya memulai di akademi muda Modena kemudian bergabung dengan Brescia, Lazio, dan Fiorentina. Saya pernah di Empoli setelah Inter, dan ini juga penting."

Sepak bola sudah banyak berubah dalam 10 hingga 15 tahun terakhir, tapi seorang pemain dengan intuisi dan penempatan posisi yang baik bisa mengatasi bola lepas dan melakukan pencegatan, asalkan mereka menunjukkan kemampuan yang baik untuk membaca permainan untuk menutupi kelemahan tertentu. Saya bermain di posisi bertahan karena saya bisa merasakan ke mana harus bergerak sebelum orang lain sehingga saya mampu mengatasi kelemahan fisik saya.

Fans Inter mengingat Adani khususnya karena golnya untuk menyamakan kedudukan di semifinal Coppa Italia melawan Juventus di musim 2003/04.

"Gol itu sangat emosional," kenangnya. "Saya merasa itulah saat yang tepat untuk bergerak maju. Saya bahkan tengah mengenakan kostum yang didedikasikan untuk seseorang, seolah peristiwa itu dituntun oleh sebuah kekuatan gaib."

"Francesco Toldo adalah pemain yang sangat penting masa itu. Dia bagaikan saudara bagi saya, dan jadi pilar di tim. Banyak juga pemain yang terkesan kelas dua yang terus membawa Inter maju selama sekian tahun kemudian. Kami memahami makna penting dari kostum ini. Kami memikul tanggung jawab di mata dan hati kami, dan orang bisa merasakan hal itu."

Para striker adalah pemain yang menciptakan tontonan: mereka membuat penonton senang. Kami punya Christian Vieri, Alvaro Recoba, Adriano, dan Julio Cruz, yang luar biasa efektif. Inter selalu punya skuat yang dalam dan berkualitas. Hanya masalah waktu sebelum menuai hasilnya. Kadang-kadang Adriano memberi kesan orang paling kuat: dia kekar, cepat, punya keseimbangan, bisa menyundul dan menendang bola dengan baik. Dia bisa jadi ujung tombak sendirian atau bermain dengan penyerang lain."

Adani juga bicara mengenai kecintaannya pada Amerika Selatan, yang jadi penentu selama penghujung kariernya.

"Gairah saya dimulai saat menyadari saya punya kesamaan nilai dengan rekan-rekan di Inter, terutama para pemain dari Argentina atau negara Amerika Selatan lainnya seperti Ivan Cordoba atau Recoba. Saya selalu merasa santai bersama mereka ketika berbagai kenangan atau perasaan. Begitu karier saya berakhir, keputusan yang wajar untuk mengunjungi Matias Almeyda di Argentina dan belajar tentang kompetisi di sana."


 English version  中文版  Versione Italiana 

Muat lebih banyak