DAHULU KALA... SERIE A SAAT NATAL

MondoFutbol.com mengenang masa ketika Inter bermain di musim liburan, dengan Meazza yang berusia 17 tahun, kemenangan 9-1, dan lelucon tentang Herrera

MILAN – Dahulu kala, sepak bola tidak berhenti untuk Natal di Italia. Kenyataannya, untuk jangka waktu yang cukup lama: dari 1927 sampai 1994 tim-tim Serie A turun ke lapangan di hari Natal dan Tahun Baru. Dan di antara mereka, tentu saja, ada Inter.

Tahun 1927, Nerazzurri menjamu Verona di Hari Natal dalam sebuah laga Divisione Nazionale Group B, pada masa ketika kompetisi tertinggi di Italia masih dibagi ke dalam grup.

Bermain di stadion lama mereka di Via Goldoni, tidak jauh dari Porta Venezia, Inter mencatat kemenangan mudah 4-1 dengan dua nama terbesar dalam sepak bola Italia di daftar pencetak gol" Giuseppe Meazza dan Fulvio Bernardini.

Meazza yang berusia 17 tahun mencetak gol melawan Verona untuk kali kedua musim itu – di musim debutnya – setelah sebelumnya juga mencetak gol dalam laga di kandang lawan. Sementara itu, Bernardini – orang yang pertama kali melihat bakat luar biasa Meazza dan merekomendasikannya ke Arpad Weisz – mencetak dua gol yang jarang bisa dilakukannya.

Tahun 1945 Inter menjamu Genoa di Malam Natal. Saat Italia masih berusaha bangkit usai Perang Dunia II, liga kembali ke format dua divisi untuk musim pertama pascaperang. Tim asuhan Carlo Carcano mencerahkan suasana liburan dengan membantai tim tamu 9-1 dalam laga yang masih tercatat sebagai kemenangan terbesar Inter di liga. Romano Penzo jadi bintang saat itu dengan tidak kurang dari lima gol. Dia mengakhiri tahun itu – musim satu-satunya bersama Inter – dengan 18 gol.

Helenio Herrera juga sering menikmati periode liburan tersebut. Setelah diangkat jadi pelatih oleh Angelo Moratti di musim panas 1960, Il Mago merayakan Natal pertamanya melatih Nerazzurri dengan dua kemenangan dalam waktu seminggu, di Hari Natal dan Hari Tahun Baru.

Yang pertama saat mengalahkan SPAL 4-1, dengan dua gol dari Mario Corso yang berusia 19 tahun dan masing-masing satu gol dari gelandang Swedia Bengt Lindskog dan striker Italia kelahiran Afrika Eddie Firmani. Seminggu kemudian Corso mencetak gol kedua dalam kemenangan 1-0 di kandang Torino.

Beberapa tahun kemudian, tahun 1966, big match di Hari Natal mempertemukan Inter melawan Juventus tanggal 1 Januari (musim 1966/67 dan 1967/68 laga berlangsung tanggal 31 Desember). Laga itu sendiri berakhir 0-0, tapi sering dikenang sebagai lelucon yang dengan Herrera sebagai korban di malam sebelumnya. Setelah melarang segala jenis alkohol dari perayaan tahun baru, sang pelatih bangun di tahun baru dan menemukan beberapa botol kosong sampanye bertebaran di sekitar Appiano Gentile – tentunya tidak satu pun diminum oleh pemain.

Kemudian, pada tahun 80-an, ada sejumlah perayaan Tahun Baru menyusul kemenangan Inter tanggal 31 Desember tahun 1983 dan 1988.

Yang pertama adalah kemenangan 1-0 atas Verona di San Siro, yang ditentukan oleh gol bunuh diri Antonio Di Gennaro.

Yang kedua adalah ketika Nerazzurri asuhan Giovanni Trapattoni menang atas Lecce 3-0 di kandang lawan, meskipun laganya sendiri tidak semudah yang tercermin di hasil akhir. Tim asuhan Carlo Mazzone mengimbangi permainan selama lebih dari satu jam dan membuat Walter Zenga sibuk mengamankan gawangnya. Pada akhirnya, tiga pemain yang dibeli Inter di musim panas mencatat nama mereka sebagai pencetak gol: Ramon Diaz, Andreas Brehme, dan Nicola Berti.

Lima bulan kemudian, anak-anak asuhan Trapattoni merayakan Scudetto dengan empat laga masih tersisa dan mengakhiri musim dengan 58 poin – sebuah rekor di era dua poin per kemenangan.

Belum ada tim Italia yang melewati rekor ini, sama halnya dengan tidak ada tim Italia yang bermain di tanggal 31 Desember sejak saat itu meskipun jadwal laga Tahun Baru berlanjut hingga 1993/94. Sekarang para pencinta Serie A harus cukup puas menikmati roti panettone sampai tahun baru...

Roberto Brambilla


 English version  Versione Italiana 

tags: mondo futbol
Muat lebih banyak