ROMA – Roberto Mancini yakin tim asuhannya masih hidup dan tetap berusaha memperebutkan tempat ketiga di klasemen akhir setelah imbang 1-1 dengan skuat Roma asuhan Luciano Spalletti, malam tadi.
"Kami tampil sangat baik sampai Roma menarik keluar Edin Dzeko," kata bos Inter mengawali analisanya mengenai pertandingan dimana Nerazzurri mengontrol permainan lebih dari 80 menit. "Setelah itu, kami berjuang keras karena mereka beralih ke bola-bola panjang."
"Kebobolan gol penyama di sisa waktu normal lima menit itu tentu sedikit mengecewakan, mungkin kami seharusnya dapat mencetak gol kedua. Kami frustrasi karena kami tampil tanpa tiga penyerang hari ini. Kalau kami punya minimal satu di antara Mauro Icardi, Rodrigo Palacio atau Stevan Jovetic, kami mungkin dapat memenangkan pertandingan."
"Namin, tim mampu tampil sempurna hari ini, yang terlihat pada penampilan akhir-akhir ini. Masih ada banyak angka yang bisa direbut. Jika kami finis lewat poin yang sama dengan Roma, maka kami punya keuntungan rekor head-to-head yang lebih bagus."
"Ini masih terbuka, kami punya delapan partai lagi dan ada jalan panjang yang harus ditempuh. Kami perlu memenangi setiap pertandingan dari sekarang sampai akhir. Jika kami melakukannya, saya yakin kami dapat meraih posisi ketiga. Ada tiga tim di atas kami yang mengawali musim dengan target Scudetto, kami masih campuran, dan kami bakal tetap menekan untuk finis peringkat ketiga."
Mancini lalu mengomentari penampilan beberapa pemain secara individu.
"Ivan Perisic itu seorang pemain hebat, penuh kualitas. Dia akan penting bagi Inter di masa depan. Ia mencetak gol untuk kami malam ini, tapi setiap pemain main bagus. Skuat tampak fantastis."
"Adem Ljajic tampil luar biasa. Ia membantu pertahanan dengan baik."
"Eder banyak berlari dan membuat dirinya sedikit terisolasi. Ia hanya kurang mencetak gol dari laga ini, tapi dia sudah bermain baik."
"Marcelo Brozovic muda dan memiliki kualitas. Ia masih sedikit inkonsisten, tapi saya yakin dia akan berkembang menjadi pemain terbaik."
"Soal apakah masuknya Felipe Melo itu terlalu telat, saya ingin memasukkannya lebih awal, namun Jonathan Biabiany sedang bagus-bagusnya sehingga saya memutuskan Rey Manaj masuk. Kemudian, Radja Nainggolan mencetak gol setelah tembakan lemah Edin Dzeko."