INTER V GENOA, KUMPULAN STATISTIK

Pertemuan sebelumnya dan statistik menjelang laga malam ini di Stadio Giuseppe Meazza dalam pekan ke-15 Serie A 2015/16

MILAN – Inter akan kembali berlaga di hadapan pendukung mereka sendiri di San Siro malam ini ketika Genoa datang sebagai tamu dalam pekan ke-15 kompetisi Serie A. 

Berikut ini statistik selengkapnya untuk duel malam ini di Stadio Meazza (Minggu dinihari 02:45 WIB), yang dikumpulkan berkat kerjasama dengan sahabat kami di Opta: 

PERTEMUAN KEDUA TIM

Inter dan Genoa sudah saling berjumpa sebanyak 96 kali di Serie A: Nerazzurri unggul jumlah kemenangan 48 berbanding 19, dengan 29 kali seri. 

Meski begitu, rekor pertemuan kedua tim sejauh ini seimbang dalam enam pertandingan terakhir, dua kali imbang dan kedua tim sama-sama meraih dua kemenangan. 

Selain itu, Genoa mencatat dua kemenangan dalam tiga pertemuan terakhir. Terlepas dari itu, Inter mampu meraih poin dalam 14 pertandingan beruntun setiap melawan tim dari Liguria. Genoa pernah gagal mencetak gol dalam delapan dari 14 partai terakhir melawan Inter, sedangkan Nerazzurri menorehkan lima gol dalam tiga kali kesempatan di periode yang sama.   

Skor akhir yang paling sering terjadi antara dua tim ini adalah 0-0 dan 1-1, sama-sama terjadi sebanyak 11 kali.  

REKOR DI MILAN

Inter telah menjamu Genoa sebanyak 48 kali di Serie A, dengan Rossoblu menang 4 kali, seri 10 kali dan kalah 34 kali. Terakhir kali Genoa membawa tiga poin dari tuan rumah Nerazzurri terjadi pada Maret 1994. Sejak itu, Inter menang enam kali dan seri tiga kali. 

Inter mengemas 16 gol dalam lima pertemuan kandang terakhir mereka dengan Genoa di Serie A, atau rata-rata 3.2 gol per laga. 

PERFORMA TERKINI

Nerazzurri cuma mencetak satu gol dalam 11 dari 14 pertandingan sejauh ini di musim 2015/16. 

Sehabis kalah dari Fiorentina dan seri dengan Juventus, Inter mampu bangkit di San Siro dengan dua kemenangan beruntun melawan Roma dan Frosinone.  

Genoa hanya menang satu kali dalam enam pertandingan terakhir mereka di liga, sisanya tiga kali imbang dan dua kali kalah. Skuat asuhan Gianpiero Gasperini belum mampu menang tandang musim ini (tiga kali seri dan empat kali kalah). Terakhir kali Rossoblu merebut tiga poin saat pulang ke Liguria adalah pada Mei lalu sesudah bertanding kontra Atalanta. 

STATISTIK UMUM

Inter berbagi rekor pertahanan terbaik dengan Napoli (total kemasukan sembilan gol) dan menjadi satu-satunya tim yang tidak kejebolan gol sundulan musim ini. Tim Roberto Mancini berbagi rekor lainnya dengan Napoli: tidak kebobolan gol dari luar kotak selama Serie A 2015-16. 

Hanya kesebelasan Chievo Verona (nol) yang mencetak gol lebih sedikit ketimbang Inter (satu) dalam 30 menit pertama permainan selama musim 2015-16. Nerazzurri belum pernah menorehkan gol dalam 15 menit pertama di 14 pertandingan perdana. 

Muncul cerita yang sangat berbeda di akhir pertandingan, dengan hanya Juventus (enam kali) mencetak gol lebih banyak dibanding Inter dan Genoa (masing-masing lima kali) dalam 15 menit terakhir dari permainan satu jam dalam sebuah pertandingan musim ini. 

Tidak ada tim yang kebobolan lebih sedikit dibanding Genoa dalam 30 menit pertama permainan dengan dua kali, sedangkan Inter kemasukan paling sedikit di babak kedua dengan lima kali. 

Rossoblu kemasukan gol terbanyak dari situasi bola mati sepanjang musim 2015-16: tujuh dari sepak pojok dan tendangan bebas tak langsung.

Hanya tim AC Milan yang memiliki persentase tepat sasaran yang buruk ketimbang Genoa: 34% dari peluang tepat sasaran Rossoneri berbanding Rossoblu yang unggul dua persen (36%).

FOKUS PEMAIN

Mauro Icardi sejauh ini melepaskan satu tembakan tiap 61 menit rata-rata di musim 2015/16, dimana musim lalu dia mencoba keberuntungannya di setiap 29 menit. Selain itu, Icardi punya performa sempurna sebelumnya kala meladeni Genoa. Dia mencetak gol pertamanya di Serie A ketika menghadapi Rossoblu – dalam Derby Genoa pada 18 November 2012 – dan mencetak tiga gol dalam total lima pertemuan, termasuk dua gol dalam dua pertemuan terakhir.

Tujuh gol terakhir berasal dari tujuh pemain berbeda: Gary Medel, Geoffrey Kondogbia, Jonathan Biabiany, Icardi, Jeison Murillo, Marcelo Brozovic dan Adem Ljajic. 

Ljajic menjaringkan gol pertamanya di Inter saat bertanding melawan Napoli (golnya yang ke-30 di Serie A). Penyerang Serbia itu tidak pernah mencetak gol dalam 20 partai sebelumnya, terakhir kali saat masih bermain untuk Roma, ke gawang Cagliari pada 8 Februari 2015. Pemain muda ini punya rasio membuat peluang terbaik musim ini – satu peluang setiap 18 menit permainan – di antara para pemain yang membuat minimal dua peluang menembak. 

Ljajic sudah menyumbang tiga assist musim ini, dua assist dalam satu laga kontra Frosinone. Dalam duel Frosinone v Genoa, pemain sayap Rossoblu Darko Lazovic juga membantu terciptanya dua gol (terbanyak sejauh ini di Serie A).

Sesudah menorehkan tiga gol dalam dua partai perdana, Stevan Jovetic tidak mampu menggetarkan jala gawang lawan dalam delapan penampilan, walau pemain asal Montenegro itu menyuplai dua assist dalam tiga laga terakhir. 

Genoa mesti kehilangan Leonardo Pavoletti besok. Sejak tiba di Genoa pada Februari 2015, tim besutan Gasperini memenangi 55 persen dari total pertandingan, rataan 1.9 poin per laga bersama mantan penyerang Sassuolo itu di lapangan, tapi hanya menang 18.2 persen dan rataan 0.8 angka tanpa dia. 

Serge Gakpe sudah melesakkan tiga gol sepanjang musim 2015-16, pemanfaatan peluang yang lebih baik setelah satu gol Pavoletti. 

Diogo Figueiras baru mencetak gol ketika timnya kalah dari Carpi – gol pertama di Serie A bagi eks penggawa Sevilla itu. 

Di antara para pemain yang melakukan percobaan minimal 15 kali berlari dengan bola, Diego Perotti adalah yang paling sukses, mengalahkan lawan-lawannya dengan rataan satu percobaan tiap 23.38 menit. Catatan tersebut membuatnya di atas Juan Cuadrado dari Juventus (23.58) dan Franco Vazquez dari Palermo (23.77). Perotti bakal kembali bermain melawan Inter setelah dia absen satu partai karena skorsing. Ia baru mengemas satu gol musim ini: gol penalti ke gawang Udinese. Tiga dari lima gol pemain asal Argentina itu di Serie A berasal dari titik putih.

Nicolas Burdisso tidak menceploskan bola selama 79 pertandingan beruntun di Serie A, terakhir kali pada Desember 2012 ke gawang AC Milan. Ini kemandulan terlama sejak dirinya merumput di Italia (total bek Argentina itu mengoleksi sembilan gol dalam 250 penampilan). Burdisso menjalani debutnya di Serie A dan mencetak gol pertamanya di kompetisi itu pada saat masih memperkuat Inter. Secara keseluruhan bersama Nerazzurri, ia tampil dalam 93 laga dan menorehkan empat gol. 

Rodrigo Palacio pernah tiga musim di Genoa – klub perdananya di Italia – mencatat 90 penampilan dan 35 gol. Sejak pindah ke Inter, pemain timnas Argentina itu menorehkan tiga gol dalam lima laga ke gawang mantan klubnya, termasuk dua gol dalam dua pertandingan di musim 2014-15. 

Goran Pandev adalah pemain lain yang pernah berbaju di Genoa dan Inter. Pemain asal Macedonia itu memperkuat Inter mulai 2009 sampai 2011, bermain di 46 penampilan dan mencetak lima gol. Meski begitu, Pandev hanya mampu melesakkan dua gol dalam 14 pertemuan kontra Inter di liga.

Andrea Ranocchia juga pernah tampil bersama Genoa. Sepanjang musim 2010/11, ia telah memainkan 16 pertandingan dan menyumbang dua gol bagi Rossoblu. 

Inter pernah mendatangkan pemain sayap Genoa, Diego Laxalt ke Italia, namun pemain asal Uruguay itu tidak mencatat satu penampilan pun bersama Nerazzurri. 

Jonathan Biabiany mencatat gol pertamanya di Serie A ketika menghadapi Genoa, pada 6 Desember 2009 saat bermain untuk Parma.  

Baik Armando Izzo dan Nemanja Vidic mencetak gol pertama dan satu-satunya gol di Serie A ketika pertandingan Inter kontra Genoa pada Januari 2015 musim lalu.  

Yuto Nagatomo mengemas tiga gol dalam enam pertemuan melawan tim dari Liguria itu di Serie A, jumlah terbanyak di antara tim-tim yang pernah dilawannya.

Debut Fredy Guarin di Serie A terjadi saat melawan Genoa pada April 2012. 

Samir Handanovic memiliki persentase penyelamatan tembakan terbaik di liga, memblok 85% dari total percobaan ke gawangnya. 

PELATIH

Gasperini akan menghadapi Inter untuk ke-12 kalinya sebagai pelatih. Catatannya melawan Nerazzurri adalah menang dua kali dalam 11 pertandingan, sisanya tiga kali seri dan enam kekalahan. Gianpiero hanya sempat menjadi pelatih Nerazzurri di tiga pertandingan liga pada tahun 2011, memetik satu kali seri dan dua kali kalah. 

Laga terakhir antara kedua tim ini adalah kekalahan perdana Roberto Mancini melawan Genoa sebagai pelatih di Serie A. Sebelum itu, bos Nerazzurri meraih dua kemenangan dan dua kali imbang kontra Rossoblu. 

Mancini dan Gasperini sudah saling berjumpa sebanyak empat kali sepanjang karir kepelatihan mereka. Roberto unggul dua kemenangan berbanding satu, dan sisanya satu kali imbang.

WASIT DAN DISIPLIN

Piero Giacomelli akan memimpin pertandingan yang ke-59 di Serie A besok sekaligus laga yang ketujuh musim ini. 

Inter sudah dua kali diwasiti oleh Giacomelli sebelumnya: laga kandang berakhir seri dengan Cagliari pada 2012 dan kalah dari tim tamu Atalanta tahun lalu.

Giacomelli telah memimpin enam pertandingan Genoa, dengan tim dari Liguria itu baru menang satu kali ketika menantang AC Milan di San Siro, April lalu. Lainnya, dua kali seri dan tiga kekalahan. 

Tim tuan rumah menang 50% dari total pertandingan yang diwasiti oleh Giacomelli – 29 kali menang dari 58 laga.

Inter memuat jumlah pelanggaran tersedikit musim ini (175), sedangkan Genoa (250) paling sedikit kedua di belakang Chievo Verona. 

Genoa menerima kartu merah paling banyak selama musim 2015-16 di antara 5 liga terbaik Eropa, sebanyak tujuh kartu.   

SKORSING
Inter: Nagatomo (1 pertandingan).
Genoa: Pavoletti (3 laga).

SATU KARTU KUNING LAGI KENA SANKSI
Inter: Kondogbia, Medel, Melo.
Genoa: -


 English version  日本語版  Versione Italiana 



IL WEEKEND DI MILANO PARTE DA INTER GENOA!

tags: tim kejuaraan
Muat lebih banyak