KUMPULAN STATISTIK INTER V ROMA

Pertemuan sebelumnya dan statistik menjelang pertandingan malam ini di Stadio Giuseppe Meazza dalam pekan ke-11 Serie A 2015/16

MILAN – Apakah Anda sudah siap untuk #MalamMenakutkan? Malam ini pukul 20:45 CET (Minggu dinihari 02:45 WIB), skuat Inter asuhan Roberto Mancini bakal berlaga di San Siro untuk bertemu Roma dalam duel papan atas di malam Halloween.

Berikut ini sedikit fakta dan catatan menarik yang Anda perlu ketahui sebelum duel pekan ke-11, bekerjasama dengan Opta:

PERTEMUAN KEDUA TIM

Ini pertemuan ke-165 antara kedua tim di divisi teratas sepakbola Italia. Sejauh ini, Inter menang 70 kali berbanding Roma menang 47 kali, sisanya imbang 47 kali.

Roma sudah mencetak paling sering (211 gol) dan kemasukan paling banyak (266 gol) melawan Inter di Serie A.

Skor akhir yang paling banyak terjadi antara kedua tim di liga adalah 0-0, sebanyak 20 kali (paling terakhir skor ini muncul di Stadio Olimpico pada Maret 2014).

Inter memenangi pertandingan terakhir mereka melawan Roma di Serie A pada 25 April lalu, memecahkan rentetan tak pernah kalah di tujuh pertandingan Giallorossi atas Nerazzurri (empat kali menang dan tiga kali seri).

REKOR DI MILAN

Roma mendiamkan San Siro hanya 14 kali dalam sejarah Serie A, tapi mereka mampu memetik kemenangan empat kali dari sepuluh pertemuan terakhir mereka di liga melawan Inter di sini. Nerazzurri menang 43 kali atas Giallorossi di kandang, kemudian imbang 25 kali (total 82 pertandingan antara kedua tim di Milan).

Giallorossi mampu mencetak tiga gol dalam tujuh dari 13 pertandingan di kandang Nerazzurri, menang satu kali dari 4 kesempatan (sisanya dua kali seri dengan skor 3-3 dan kemenangan telak Inter 5-3).

Roma mengakhiri permainan dengan sepuluh orang dalam empat dari delapan laga terakhir di Serie A antara kedua tim di San Siro (dua kali menang, satu kali seri dan satu kali kalah).

PERFORMA TERKINI

Tim Roberto Mancini sudah lima kali memetik kemenangan 1-0 sejak awal musim. Tidak ada tim lain yang menang 1-0 sebanyak lebih dari tiga kali.

Sampai sekarang, tidak ada tim yang menang Scudetto setelah hanya menorehkan sepuluh gol atau kurang dari itu dalam sepuluh pekan perdana Serie A.

Inter hanya dua kali mencetak gol lebih dari satu kali dalam 13 pertandingan terakhir liga di San Siro (termasuk menang 2-1 atas Roma pada April 2015).

Roma melangkah ke duel nanti malam berbekal lima kemenangan beruntun, rentetan terlama sejak April 2014 yang menang sembilan kali berturut-turut.

Giallorossi sudah mengoleksi 25 gol dalam sepuluh laga perdana mereka musim ini di Liga Italia. Roma punya catatan lebih tajam di Serie A sebanyak satu kali dalam sejarah mereka, pada saat mereka melesakkan 26 gol selama periode yang sama di musim 1960/61.

Skuat besutan Rudi Garcia juga mencetak gol di jumlah laga terbanyak di Serie A (21 pertandingan dengan total 41 gol, atau rata-rata hampir dua gol per laga). Meski begitu, Giallorossi hanya bisa clean sheet satu kali dari tujuh partai tandang terakhir mereka di liga (kontra Frosinone).

STATISTIK UMUM

Lini serang terbaik di Serie A (Roma, 25 gol) akan bertanding melawan barisan pertahanan terbaik (Inter, kemasukan tujuh gol).

Kesebelasan Giallorossi mencatat jumlah tembakan tepat sasaran terbanyak musim ini (67 kali, 12 kali lebih banyak ketimbang pesaing terdekat mereka) dan punya tingkat konversi peluang tertinggi dengan 19 persen, cuma Sampdoria yang lebih baik dari mereka dengan 20 persen.

Inter menjadi tim tertinggi kedua di belakang Frosinone dalam hal jumlah rataan tembakan yang dibutuhkan untuk mencetak satu gol (16).

Tidak ada tim yang mengemas gol sundulan ke Nerazzurri sampai sekarang di musim ini, rekor tersebut sama dengan Fiorentina dan Frosinone. Inter juga salah satu dari dua tim yang belum kemasukan gol dari luar kotak selama 2015/16 (sama dengan Napoli).

Roma mencetak 12 gol dalam 45 menit pertama sejauh ini, lebih banyak dibanding Inter.

Inter dan Hellas Verona adalah dua tim yang belum mampu menjebol gawang lawan dalam 30 menit pertama permainan.

Giallorossi kebobolan lima gol dalam 15 menit terakhir, tidak ada tim lain yang kejebolan lebih banyak selama periode ini.

Para pemain asuhan Rudi Garcia paling mematikan di Serie A dari situasi bola mati, menceploskan delapan gol.

Sebanyak dua belas pemain berbeda mencatatkan namanya di papan skor untuk Serie A musim ini, lebih banyak daripada klub manapun di lima liga top Eropa.

Giallorossi adalah satu-satunya tim musim ini yang tidak kehilangan poin setelah unggul, pulang ke rumah dengan tiga poin dalam semua tujuh pertandingan dimana mereka mampu memimpin lebih dulu.

PEMAIN

Rodrigo Palacio membuat debutnya di Serie A pada Agustus 2009 saat Genoa 3-2 Roma. Bintang Argentina itu menorehkan tiga gol dalam 11 pertandingan menghadapi Giallorossi di divisi teratas (dua gol untuk Genoa dan satu untuk Inter). Palacio tidak mencetak gol dalam delapan pertandingan musim ini yang ia mainkan. Musim lalu, dia pernah kesulitan gol sampai 14 pertandingan sebelum akhirnya bikin gol pada akhir Desember.

Mauro Icardi pun menjalani debutnya di Serie A saat menantang Roma, pada September 2012. Dia sudah mencetak dua gol ke Nerazzurri, termasuk gol penentu saat Inter v Roma di menit 88, April lalu. Icardi kembali mengemas gol ketika bertanding melawan Bologna pertengahan pekan ini sehingga total golnya menjadi tiga musim ini. Pada musim 2014/15, yang finis dengan 22 gol, dia tercatat menyumbang lima gol dalam 10 pekan perdana liga.

Setelah melesakkan tiga gol dalam dua partai perdana, Stevan Jovetic tidak lagi mencetak gol dalam lima partai yang dijalani olehnya. Di antara para pemain yang melepaskan minimal 15 tembakan (termasuk percobaan yang diblok) pada musim 2015/16, hanya Insigne (satu tembakan tiap 15 menit) dan Higuain (satu tembakan per 19 menit) yang menembak lebih sering dibanding Jovetic (satu tembakan per 20 menit) dengan memperhitungkan jumlah menit bermain di lapangan.

Ivan Perisic sudah mengoleksi dua gol dalam empat penampilan terakhirnya bersama Inter, tapi dia masih memburu gol pertamanya di San Siro.

Jonathan Biabiany mencetak gol dalam dua pertandingan terakhirnya menghadapi Roma, semasa memperkuat Parma di musim 2013/14.

Adem Ljajic bakal menghadapi bekas klubnya malam ini. Dia pernah dua musim di ibukota, dari 2013 sampai Agustus tahun ini, menyumbang 14 gol dalam 61 partai Serie A. Ljajic memberi assist bagi gol kemenangan Inter yang dicetak oleh Icardi ke gawang Bologna, namun dirinya belum mampu mencetak gol atas nama dirinya dalam 17 laga (sejak Februari 2015, Cagliari v Roma) – catatan buruk terlama sejak 2012.

Miralem Pjanic mencetak gol keduanya dan dua gol dalam satu laga terakhirnya di Serie A pada saat Roma 4-2 Inter di bulan November 2014. Ia tercatat membantu terciptanya minimal satu gol dalam delapan pertandingan terakhir Roma, baik mencetak gol (lima gol, membuatnya sebagai gelandang top skorer) atau menyuplai assist (lima, rekor di musim 2015/16). 40 persen dari jumlah gol Roma musim ini tercipta secara langsung atau tidak langsung dari Pjanic.

Gervinho menyumbang lima gol dalm lima partai terakhirnya di liga, rata-rata satu gol per 125 menit – tingkat rataan gol per menit terbaik dirinya sejak 2009. Sebelum itu, pemain asal Pantai Gading itu tidak menjebol gawang lawan sejak Roma 4-2 Inter pada November 2014 silam, sebanyak 16 pertandingan tanpa satu gol pun.

Mohamed Salah siap masuk daftar pemain lagi setelah dia dikartu merah saat melawan bekas klubnya, Fiorentina akhir pekan lalu. Salah mencetak gol tunggal pada saat Fiorentina menekuk Inter di Meazza, Maret lalu.

Edin Dzeko tidak mencetak gol sejak menceploskan satu gol ke Juventus, Agustus lalu. Dia mencatat rasio gol per tembakan terendah (4.8 persen) dari semua penyerang Serie A yang sudah mengemas minimal satu gol.

Maicon kembali ke mantan rumahnya malam ini. Dia pernah menikmati enam tahun penuh troi=fi bergengsi di Inter mulai 2006 sampai 2012: empat Scudetti, satu trofi Liga Champions, tiga trofi Piala Super Italia, dua Coppa Italia dan satu Piala Dunia Antarklub, mengoleksi 16 gol dalam 177 pertandingan liga. Dia baru bermain di delapan pertandingan Serie A sepanjang 2015, namun ia menyumbang dua gol dan dua assist dalam empat partai terakhirnya.

Selepas Lazaar dan Ali Adnan, Lucas Digne adalah bek sayap yang memberi crossing terbanyak dari permainan terbuka di Serie A musim ini (44 kali).

PELATIH

Ini adalah pertemuan ketiga antara Roberto Mancini dan Rudi Garcia, yang masing-masing memperoleh satu kemenangan kandang dalam dua partai sebelumnya.

Rekor Mancini melawan Roma di Serie A cukup seimbang: lima kali menang, enam kali seri dan lima kali kalah dari 16 pertandingan.

Rudi Garcia kalah dari Inter untuk kali pertama pada April lalu, setelah dia menang dua kali dan imbang satu kali dalam tiga laga perdananya.

WASIT DAN DISIPLIN

Roma adalah tim yang menerima pelanggaran tersedikit (119 kali) setelah 10 pekan perdana Serie A, diikuti oleh Napoli (121) dan Inter (123).

Nicola Rizzoli mewasiti pertandingannya yang ke-205 di Serie A malam ini dalam tahunnya yang ke-15 jadi wasit di divisi teratas sepakbola Italia.

Rizzoli adalah orang yang mewasiti pertandingan yang berakhir pada kemenangan Roma atas Juventus sebelumnya musim ini.

Roma sudah menang empat kali (seri dua kali) dalam enam partai terakhirnya di liga yang dipimpin oleh Rizzoli.

Inter, di sisi lain, belum pernah menang dalam enam pertandingan terakhir mereka di Serie A dengan Rizzoli sebagai wasit: empat kali kalah dan dua kali imbang.

Ini akan menjadi kesempartan kelima Rizzoli memimpin pertandingan liga antara Inter dan Roma. Sebelum hari ini, Nerazzurri menang tiga kali dan satu kali imbang – hanya satu kali Rizzoli memimpin duel Inter-Roma di San Siro (3-3 pada Maret 2009).

Rizzoli sudah mengeluarkan empat kartu merah dalam empat partai Serie A yang diwasiti olehnya musim ini. Tidak ada wasit lainnya yang mengusir lebih dari empat pemain.

SKORSING:
Inter: Felipe Melo (1)
Roma: -

SATU KARTU KUNING LAGI KENA SKORSING:
Inter: Guarin, Kondogbia
Roma: -


 English version  日本語版  Versione Italiana 

tags: tim kejuaraan
Muat lebih banyak