MILAN – Laga sengit akan kembali tersaji di Serie A setelah jeda internasional: Nerazzurri bakal berhadapan dengan rival sekota AC Milan pukul 20:45 CEST atau pukul 01:45 Senin dini hari WIB.
Bersama Opta, berikut beberapa fakta dan catatan untuk anda sebelum laga dimulai.
HEAD-TO-HEAD
Laga ini menjadi edisi ke-163 Derby Milan di kompetisi Serie A sejak berformat liga tunggal. Inter masih unggul menurut rekor dengan meraih 60 kemenangan berbanding 50, dan 52 laga lainnya berakhir imbang.
Nerazzurri paling banyak bermain imbang dengan AC Milan dibanding tim lain di Serie A, kecuali Lazio. Di sisi lain, AC Milan paling sering dikalahkan Inter jika dibandingkan dengan tim lain di divisi teratas.
Lima laga derby sebelumnya di Serie A berakhir dengan satu kemenangan bagi masing-masing tim dan tiga laga berakhir imbang. Dalam enam laga terakhir, tidak ada tim yang mencetak lebih dari satu gol.
Ada tujuh gol tercipta di laga Derby Milan sepanjang tiga musim terakhir: Angka yang sama jika dibandingkan dengan yang terjadi di musim 2011/12.
Hasil imbang 1-1 merupakan hasil laga yang paling sering dialami Inter dan AC Milan ketika bertemu di Serie A, sejumlah 26 kali.
LAGA SEBELUMNYA SAAT INTER MAIN KANDANG
Dalam 81 kesempatan Inter menjadi tuan rumah, mereka menang 29 kali dan kalah sebanyak 23 kali. Nerazzurri hanya kalah sekali di kandang pada laga derby dalam sepuluh pertemuan terakhir, saat Milan menang 1-0 pada bulan November 2010 (sisanya berakhir dengan tujuh kemenangan dan dua hasil imbang).
CATATAN PERFORMA
Inter mengawali musim ini dengan raihan dua kemenangan. Ini hanya terjadi sekali dalam 11 musim terakhir: Pada musim 2013/14, ketika itu Nerazzurri menutup musim dengan berada di peringkat kelima klasemen.
Jelang laga terakhir musim 2014/15, pasukan Roberto Mancini berhasil mengamankan tiga kemenangan beruntun. Terakhir kali mereka menyamai hasil tersebut pada November 2012.
Inter juga berhasil memenangkan dua laga kandang mereka, melanjutkan torehan musim sebelumnya. Tiga kemenangan beruntun terakhir yang terjadi di San Siro berlangsung pada akhir musim 2013/14 dan di awal musim 2014/15.
Milan hanya berhasil meraih satu clean sheet dalam sembilan laga terakhir Serie A (saat bertemu Torino di bulan Mei). Rossoneri tidak pernah bermain imbang dalam sembilan laga terakhir, dan menorehkan empat kemenangan serta lima kakalahan. Hasil imbang terakhir yang mereka raih terjadi di laga Derby Milan pada 19 April 2015, saat laga berakhir 0-0.
Milan kalah empat kali dalam lima laga tandang terakhir di ajang liga: satu-satunya kemenangan diraih saat memukul Atalanta dengan skor 3-1 di akhir musim 2014/15.
STATISTIK UMUM
AC Milan tercatat sebagai tim yang paling sedikit melepaskan tembakan tepat sasarandi dua laga awal musim ini dengan empat tembakan. Rival sekota kita itu baru mencetak gol lewat tembakan pertama yang tepat sasaran saat melawan Empoli di pekan ke-2 musim 2015/16.
Di sisi lain, tidak ada tim melewati catatan tembakan tepat sasaran dari Inter dengan torehan lima percobaan.
Nerazzurri mencatatkan enam tembakan tepat sasaran dari luar kotak penalti, hanya Carpi dan Roma yang menyamai catatan ini.
Statistik penguasaan bola Inter lebih baik dari tim manapun di liga musim ini dengan catatan 1220 umpan berhasil, lebih banyak 447 dibanding Milan. Pasukan Roberto Mancini hanya kehilangan bola sebanyak 28 kali, paling sedikit jika dibandingkan tim lain di Serie A.
Para pemain Nerazzurri berlari sambil menguasai bola sebanyak 53 kali percobaan, menjadi yang terbanyak musim ini. Dua dari tiga gol Inter sejauh ini terjadi saat laga tersisa 15 menit, lebih banyak dari tim lain.
Rossoneri hanya melepaskan 90 tekel dan intersep yang berhasil di musim 2015/16 selevel dengan Torino. Hal ini melanjutkan torehan musim lalu, faktanya hanya Cesena (1999) dan Torino (2062) yang memiliki catatan penguasaan bola lebih sedikit dibandingkan Milan (2091) di musim 2014/15.
PEMAIN
Stevan Jovetic telah mencetak tiga gol di tiga laga terakhir Serie A, termasuk bersama Fiorentina di bulan Mei 2013. Saat pertama bermain di Italia, Jovetic hanya mencetak satu gol dari enam laga saat bertemu Milan ketika bersama La Viola, di bulan April 2012. Di dua laga awal tahun ini, hanya Lorenzo Insigne yang melepaskan lebih banyak tembakan tepat sasaran (14) ketimbang Jovetic (12).
Giacomo Bonaventura mencatatkan namanya di papan skor sebanyak empat kali dalam enam laga terakhir saat melawan Inter di Serie A. Rekornya saat bertemu Nerazzurri lebih baik dibandingkan pemain manapun di Serie A.
Luiz Adriano tercatat 46 kali melakukan sentuhan bola, lebih sedikit dibanding pemain lain yang setidaknya bermain selama 160 menit, termasuk kiper. Pemain asal Brasil itu, mencetak gol lewat tembakan keduanya yang tepat sasaran bagi Rossoneri, sementara rekan Amerika Latinnya, Carlos Bacca sukses dengan mencetak gol melalui tembakan pertamanya di Serie A.
Di dua laga awal musim ini, hanya Gonzalo Rodriguez (116) yang paling sering mengoper bola di daerah pertahanan sendiri ketimbang Jeison Murillo (86).
Juraj Kucka terakhir kali mencetak gol di Serie A saat melawan Inter di bulan Mei lalu, ketika masih bermain untuk Genoa.
Kartu merah Christian Zapata di kompetisi teratas Liga Italia didapatkan saat menghadapi Inter di bulan Februari 2006 ketika berseragam Udinese. Dia juga sempat mencetak gol ke gawang Nerazzurri, di bulan Januari 2011 untuk tim yang bermarkas di Friuli itu.
Andrea Poli menghabiskan satu musim di Inter yakni periode 2011/12, dengan tampil sebanyak 18 kali dan tidak pernah mencetak gol.
Mario Balotelli terlibat dalam 32 gol di Serie A saat pertama kali membela AC Milan (26 gol dan enam assist), torehan terbanyak dibandingkan pemain lainnya pada bulan Februari 2013 sampai Mei 2014. Balotelli melakukan debutnya di Serie A bersama Inter di tahun 2007, bermain sebanyak 59 kali bagi Nerazzurri dan mencetak 20 gol. Balo tidak pernah mencetak gol ketika berhadapan dengan Inter atau AC Milan di Serie A.
Tanggal 6 Desember 2014, Ivan Perisic memberikan tiga assist dalam satu laga (Hannover v Wolfsburg). Di lima liga terbesar Eropa anda hanya bisa menemukan hal yang lebih baik saat kembali ke tanggal 15 Mei 2013 (Santi Cazorla torehkan empat assist di pertandingan Arsenal v Wigan).
Felipe Melo tidak pernah bermain di Serie A sejak 2010/11. Hingga saat ini, dia telah tampil sebanyak 87 pertandingan di Liga Italia, dan mencetak enam gol. Galatasaray menang 18 kali dari 21 laga (86%) ketika Melo tampil sebagai pemain inti, namun hanya menang tujuh laga dari 16 pertandingan ketika dia tidak tercantum di skuat tim inti (44%). Alex Telles datang ke Italia dan mencatatakan 39 kali penampilan serta mencetak dua gol bagi Galatasaray di kompetisi liga.
PELATIH
Roberto Mancini dan Sinisa Mihajlovic hanya berhadapan sekali sebagai manajer di Serie A (Sampdoria v Inter musim lalu, dan sosok asal Serbia itu mengantarkan Blucerchiati menang 1-0). Mancini telah menghadapi AC Milan sebanyak 16 kali, dengan rekor lima kemenangan, lima imbang dan enam kalah.
Di kubu lawan, Mihajlovic mengalami lima kekalahan dari delapan laga terakhir di Serie A ketika berhadapan dengan Inter, hanya imbang sekali dan menang dua kali. Pada periode 2006 hingga 2008, Mihajlovic merupakan asisten Mancini di Inter. Nerazzurri sukses menjadi juara liga di dua kali pada periode tersebut, mengumpulkan total 182 poin dan mencatat 55 kemenangan dan hanya empat kekalahan selama dua musim. Inter menang dalam tiga dari empat pertandingan derby selama periode itu dan tercatat hanya kalah sekali.
Sebagai pemain, Mancini dan Mihajlovic sempat bermain satu tim di Sampdoria dan Lazio. Mereka bermain bersama dengan Blucerchiati sejak 1994 hingga 1997 (mengantarkan tim menempati peringkat kedelapan sebanyak dua kali dan peringkat keenam sebanyak sekali) dan membela Biancocelesti tahun 1998 hingga 2000 (mengantarkan tim menjadi runner up di musim 1998/99 dan meraih scudetto 1999/00).
Sebagai rekan setim, kedua manajer merasakan dua laga derby, bermain imbang sekali dan kalah sekali saat bertemu Roma di musim 1998/99.
Dari 20 pelatih di Serie A, hanya Rudi Garcia (2.04) yang memiliki rasio poin per pertandingan lebih baik dari Mancini (1.87).
WASIT DAN KEDISIPLINAN
Laga derby nanti akan dipimpin oleh wasit berpengalaman Gianluca Rocchi, yang telah memimpin 181 laga Serie A sejauh ini. Malam nanti akan menjadi laga derby Rocchi yang ke-10 dan menjadi laga derby Milan kedua (Dia juga pernah menjadi wasit sebanyak empat kali di laga derby Roma, tiga kali derby Turin dan sekali derby Genoa).
Inter memenangkan 10 laga dari 22 pertandingan saat Rocchi menjadi wasit (delapan imbang dan empat kalah). Hanya Lazio, dengan enam pemain, yang paling sering mendapatkan kartu merah dari Rocchi ketimbang Inter (delapan pemain). AC Milan sempat merasakan kepemimpinan Rocchi di Serie A dalam 26 kesempatan, dengan catatan enam kemenangan, sepuluh imbang dan sepuluh kalah.
Satu-satunya laga Derby della Madonnina sebelumnya yang dipimpin Rocchi di Serie A berakhir dengan kemenangan 2-0 bagi Inter yang masih dilatih Jose Mourinho pada tahun 2010. Itu merupakan laga sengit, Nerazzurri sempat dihukum penalti (dieksekusi Ronaldinho yang digagalkan Julio Cesar) dan dua pemain diusir wasit (Sneijder, Lucio).
Sejauh ini, tidak ada tim yang menerima kartu kuning lebih banyak dari Inter (empat saat bertemu Carpi dan dua melawan Atalanta, total ada enam). Carpi v Inter merupakan laga dengan kartu terbanyak, dengan catatan tujuh kali wasit mengeluarkan kartu. Hanya Udinese (38) yang lebih banyak melakukan pelanggaran ketimbang AC Milan (36) di musim 2015/16.