STANKOVIC: "DERBY ITU PERASAAN SPESIAL"

Manajer Klub Nerazzurri diwawancarai eksklusif oleh inter.it: "Saya tak bisa menunggu hari Minggu. Fans selalu membuat spesial saat derby mendekat"

APPIANO GENTILE – Di hari ulang tahunnya yang ke-37, Dejan Stankovic mengungkapkan segala emosi yang dialaminya ketika akan menjalani Derby Milan pertama dirinya sejak menjabat Manajer Klub.

"Derby Milan ini akan sangat berbeda dengan derby-derby Milan yang saya pernah alami sebelumnya. Sebagai pemain, ketika pekan derby itu datang, Anda dengan cepat merasakan sesuatu yang beda. Tanpa menyadarinya, segala hal diwaspadai dengan amat tinggi. Ini bukan berarti pertandingan lainnya kurang berarti, ini hanya perasaan laga ini terasa spesial. Bahkan sekarang sebagai anggota dari tim manajemen, saya bisa merasakan tekanan dan tensi sehabis melewati bursa transfer dan semua bulan-bulan persiapan.

"Kami sudah menonton setiap sesi latihan, sehingga kami senang melihat perkembangan para pemain. Sedikit tertekan dan tensi pada saat ini adalah hal positif. Tim manajemen mampu melakukan beberapa pekerjaan fantastis di bursa transfer, dan saya yakin pelatih bakal mengeluarkan kemampuan dan memakai pengalamannya untuk membawa tim ke dalam bingkai pikiran yang tepat sekaligus memilih line-up terbaik. Kami tentu tidak bisa menilai Inter setelah laga ini saja, namun saya tidak dapat menunggu untuk mengalami derby. Itulah emosiku yang campur aduk saat ini."

Anda sangat berpengalaman menikmati derby yang Anda pernah mainkan, seperti satu derby di bawah Roberto Mancini pada 2006. Apa kenangan terbaik Anda dari rivalitas ini?

"Saya pernah merasakan sukacita dan keputusasaan dalam derby pertamaku. Saya mencetak gol langsung dari tendangan penjuru, namun kemudian kami kalah di waktu tambahan. Saya pernah bermain dalam laga dimana kami dominan total atas AC Milan, seperti kemenangan 4-0 pada Agustus 2009 yang akan tetap dalam buku sejarah selamanya. Kami tampil penuh magis sejak menit pertama hari itu. Selebrasiku di tahun 2006 sebetulnya berasal dari latihan sehari sebelumnya. Kami berlatih tendangan bebas dan Mancini membuatku tertawa karena saya tidak bisa menaruh bola dimana saya inginkan. Seperti yang sudah terjadi, saya melakukan segala hal dalam laga tersebut: saya membuat assist untuk gol pertama, kemudian saya mengemas gol tembakan melengkung dan saya melakukan assist chip untuk gol ketiga. Saya merayakannya dengan bilang: 'Inilah saya, Mancini! Apakah Anda melihat itu?'"

Determinasi seperti apa yang Anda perlukan sewaktu bermain di derby? Bagaimana Anda menyalurkan energi positif kepada para pemain?

"Anda perlu menunjukkan ketenangan dan kontrol, segalanya yang lain adalah pemain di dalam tim. Hal terpenting adalah mengendalikan emosi: Anda perlu memompa darat lewat jantung, tapi tetap kalem dalam pikiran. Tidak dengan cara lain karena Anda bisa mengambil resiko sesuatu yang Anda tidak inginkan. Ketika saya bermain, saya melihat para pemain sepakbola yang tidak bisa menghadapi tekanan dan tidak mampu memberi segalanya yang mereka punya. Tapi ini derby, Anda tidak pernah tahu apa yang bakal terjadi dan siapa yang akan dipilih main. Itulah yang membuat derby itu luar biasa."

Sinisa Mihajlovic akan duduk di bangku cadangan tim lawan. Bagaimana rasanya melawan sahabat baik ketika Anda pernah menang bersama?

"Kami pernah bersama di begitu banyak laga, di San Siro tapi juga bersama timnas kami dan dengan Lazio. Kami mengalami sejumlah momen hebat, tapi juga ada momen-momen sulit. Dia sosok teladan bagiku dalam kehidupan pribadi. Ia lebih dari sekadar teman, dia kakek bagi anak-anakku. Saya bisa menyebut dia lebih dari seorang kakak atau paman, dan saya sangat menghormati dia. Ia juga tahu itu dan berpikir hal yang sama tentang saya. Sinisa tahu Deki yang asli, dia tahu apapun tentang saya. Saya senang kepadanya karena ia memulai dari bawah dan sekarang dia mendapat kesempatan di sebuah klub besar, walau masih disebut sebagai pelatih muda. Beberapa tahun yang lalu, saya pernah bilang: 'Cukup menunggu dan melihat, Sinisa akan melatih tim terbaik'. Dan saya benar. Selama 90 menit pada hari Minggu, saya akan mencoba untuk mengalahkan dia. Saya mau menang dan menikmatinya, tapi sesudah peluit akhir, kehidupan berjalan normal dan ada hal-hal lain di samping sepakbola."

Seberapa penting kekuatan skuat selama derby? Bagaimana kita bisa melihat sekeliling rekan-rekan setim di dalam dan di luar lapangan itu benar-benar membantu?

"Melihat rasa kepastian di dalam mata rekan-rekan setim itu sangat penting. Di sisi lain, kalau Anda melihat seorang pemain terlihat kurang baik atau takut, itu saat yang tepat untuk mendukungnya. Ini bisa terjadi selama pertandingan, Anda bisa melewati periode sulit yang seringkali hadir. Selain itu, kami bukanlah robot. Ini terjadi ketika Anda benar-benar harus tetap bersama sebagai sebuah tim. Dalam laga semacam ini, skuat menjadi hal paling utama, baik di dalam maupun di luar lapangan. Saya menunjuk pada setiap orang yang bekerjasama dengan tim dan apa yang mereka lakukan si balik layar dalam kehidupan sehari-hari. Ini sesuatu yang saya pernah alami secara langsung saat ini. Setiap orang perlu memberi setiap hal yang dimiliki untuk menaikkan performa pemain di lapangan."

Apa peran fans dalam pertandingan semacam ini dan apa pesan yang Anda mau sampaikan kepada mereka di tribun?

"Fans kami benar-benar ahli dalam derby dan pertandingan besar. Selama bertahun-tahun, dukungan mereka membuat kami semangat, lebih dari satu kali. Saya selalu bilang, Derby Milan itu seperti pertunjukan di Teatro alla Scala: itu hanya terjadi satu atau dua kali dalam setahun, namun menjadi kesempatan indah ketika itu terjadi. Fans kami selalu spektakuler. Mereka selalu mendukung kami, bahkan selama masa sulit. Itu sesuatu yang saya bisa bilang sebagai seseorang yang selalu bersama Inter."


 English version  Versión Española  日本語版  Versione Italiana 

tags: stankovic
Muat lebih banyak