APPIANO GENTILE – Adem Ljajic berharap terus berkembang dan menjadi pemain yang lebih baik di Inter setelah bergabung dengan klub di hari terakhir bursa transfer.
Masih berumur 23 tahun, bintang Serbia ini sudah menjalani separuh dekade di Serie A sejak tiba di Fiorentina pada usia 18 tahun. Sekarang, setelah dua tahun berkiprah di Roma, dia siap melakoni tantangan baru yang dirasakannya sebagai tahap kunci dalam karirnya.
"Ada pembicaraan yang memungkinkan saya datang ke Milan di musim panas lalu, tapi itu semua terjadi pada hari terakhir. Saya senang berada di klub sekelas Inter pada tahap penting karirku. Saya berpikir bahwa saya bisa menjadi pemain yang jauh lebih baik di sini. Saya sudah bicara dengan pelatih dan saya tidak memiliki keraguan untuk membuat keputusan bergabung," kata Ljajic kepada para jurnalis dalam konferensi pers hari ini.
"Saya sudah di Italia selama lima setengah tahun sekarang, dan saya belajar banyak hal baru dan berkembang tiap tahun. Saya menolak banyak tawaran pindah ke luar dari negara ini. Saya berharap tetap di Inter untuk waktu yang lama."
Ljajic tiba di kota Milan pada Selasa lalu sehabis membela tim nasional Serbia selama sepekan. Dia ditanya apakah dirinya merasakan demam derby yang sudah menjangkiti kota: "Saya baru di sini dua hari yang lalu sehingga saya belum benar-benar punya banyak waktu untuk memikirkan derby. Namun, kita semua tahu itu pertandingan spesial bagi fans dan sebuah laga yang ditonton oleh semua fans di seluruh dunia. Kami bakal memberi segalanya di lapangan untuk memenanginya."
Pelatih tim lawan pada laga Senin dinihari WIB nanti adalah rekan senegaranya dari Serbia, Sinisa Mihajlovic, yang baik Inter maupun Ljajic sama-sama mengenalnya dengan baik. "Ia merupakan sosok penting bagi saya karena dia adalah pelatih pertama yang memberi kesempatan main kepada saya di sini Italia. Tentu akan indah bertemu dia lagi," jawab Adem.
Ljajic sekarang mendapati dirinya setim dengan Stevan Jovetic, yang menuai awal mengesankan dalam karirnya di Nerazzurri dengan menorehkan tiga gol dalam dua pertandingan perdananya. Adem mengakui bahwa dia bersemangat pada ide bermain di samping mantan rekan setimnya di Fiorentina itu lagi: "Ia itu salah satu pemain terbaik yang saya pernah main bareng. Kami pernah menikmati momen luar biasa bersama di Florence, terutama dalam tahun terakhir kami di bawah Montella. Saya senang punya kesempatan untuk berduet dengannya lagi. Dia teman terbaik, seperti saudara bagi saya."
Pemain berusia 23 tahun itu kemudian membicarakan posisi favorit dan pilihan nomor punggung.
"Saya suka bermain di lubang (antara striker dan gelandang), tapi saya pernah bermain di banyak posisi berbeda dalam karirku, sehingga saya tidak mempersoalkannya," ujarnya.
"Mengenai nomor punggung, saya awalnya memilih nomor 20 di antara yang kosong, tapi Dodo ingin nomor punggung 6, sehingga dia membuat saya memilih nomor 22. Saya senang sekali punya nomor itu lagi," ungkap Ljajic.
Sang striker juga ditanya apakah Inter sekarang bisa dipertimbangkan sejajar dengan Juventus setelah menuai poin maksimal dari dua partai perdana. "Saya berpikir mereka (Juventus) masih sedikit di atas setiap klub lainnya karena mereka menjuarai liga dalam beberapa musim terakhir, tapi ada banyak tim yang bakal bersaing di akhir musim nanti, termasuk kami. Kami wajib berkonsentrasi pada satu pertandingan di depan mata dan melihat dimana kami mengakhiri laga tersebut."