ADU STATISTIK INTER V ATALANTA

Pertemuan sebelumnya, performa, rekor 2014/15, pemain, pelatih, catatan kedisiplinan - semua di sini berkat Opta

MILAN – Musim baru akhirnya tiba. Nerazzurri memulai musim Serie A 2015/16 dengan meladeni Atalanta di Stadio Giuseppe Meazza, Senin dinihari 01:45 WIB.

Dengan bantuan Opta, kami memberikan data statistik Inter v Atalanta kepada Anda sembari menunggu waktu kick-off.

HEAD TO HEAD

Kedua tim sudah berjumpa 108 kali di Serie A: 59 kali Inter menang, 22 kali Atalanta menang dan 27 kali seri.

Nerazzurri mencatat 37 kemenangan dari 54 pertandingan melawan wakil dari Bergamo di Milan, dengan tim tamu menang sembilan kali dan imbang delapan kali. Inter adalah tim yang membuat Atalanta kalah tandang terbanyak di Serie A (37).

Nerazzurri memenangi dua pertandingan di liga musim lalu: 2-0 di San Siro dan 4-1 di Bergamo, mengakhiri catatan enam laga tak pernah menang melawan tim sesama hitam dan biru itu.

Hasil yang paling sering terjadi di antara dua tim ini adalah 1-1 – total 19 pertemuan.

AWAL MUSIM

Inter tidak terkalahkan dari Atalanta di jadwal pembuka liga (menang 3 kali, seri 1 kali).

Nerazzurri gagal mencetak gol pada pekan ke-1 hanya dua kali dari 27 kesempatan terakhir, melawan Bologna dan Torino.

Atalanta belum pernah membuka musim Serie A dengan kemenangan tandang sejak 1949, pada saat mereka melibas Bologna 6-2. Sejak itu, mereka hanya enam kali seri dan 17 kali kalah.

La Dea mengalami rekor buruk dalam jumlah kekalahan terbanyak di pekan perdana Serie A (24 kali).

Inter terakhir kali kalah kandang di pekan ke-1 dari Pescara pada 1987. Sehabis otu, mereka menang 10 kali dan seri 3 kali.

PERFORMA TERKINI

Atalanta belum pernah kalah dalam enam pertandingan terakhir di liga – saat ini itu catatan terpanjang tak pernah kalah di antara semua tim di Serie A 2015/16.

Meski begitu, Bergamo Nerazzurri gagal menjaga clean sheet di 11 pertandingan: tidak ada tim papan atas yang punya hasil buruk.

Empat partai terakhir Inter di musim 2014/15 menghasilkan 18 gol (rata-rata 4.5 gol per laga).

STATISTIK 2014/15

Atalanta mencetak enam gol dari tendangan bebas tak langsung musim lalu – rekor yang cuma bisa disamakan oleh Lazio.

Tidak ada tim yang kebobolan lebih sering dalam 15 menit terakhir babak pertama dibanding Atalanta di Serie A 2014/15: Tim Stefano Colantuono kemasukan 17 gol antara menit 31 dan 45.

Atalanta kalah lebih banyak (enam kali) dan kehilangan poin lebih banyak (32) dari posisi menang di antara tim-tim lainnya di musim 2014/15.

Inter adalah raja tiang gawang Serie A 2014/15, menghantam tiang dan mistar gawang 20 kali, jumlah yang sama dengan Palermo.

Hanya Napoli dengan catatan 623 tembakan (termasuk peluang yang diblok) yang tepat sasaran ketimbang Inter (616) di Serie A musim lalu. Nerazzurri juga mencatat rekor 207 kali peluang dari luar kotak - lebih banyak daripada tim manapun.

Inter adalah tim yang menyelesaikan umpan terbanyak (20,550) dan paling sering crossing dari permainan terbuka (787) musim lalu.

Nerazzurri juga mencatat rataan penguasaan bola tertinggi dalam pertandingan liga musim 2014/15 (60.4%).

Melawan Atalanta, Inter mencatat persentase penguasaan tertinggi (71%) musim lalu: di Stadio Atleti Azzurri d'Italia pada 15 Februari. Itu juga pertandingan dimana Inter paling sering mengoper (686 kali).

Hanya Torino (tiga kali) kemasukan gol sundulan paling sedikit ketimbang Inter (lima kali) musim lalu.

Hanya Fiorentina (10) kejebolan gol tersedikit dari bola mati daripada Inter (11) di Serie A 2014/15.

55% dari jumlah dribble oleh pemain Nerazzurri musim lalu paling sukses, tertinggi di liga.

PEMAIN

Inter adalah target 'favorit' Mauricio Pinilla di antara 20 klub peserta Serie A 2015/16. Pemain asal Chile itu mengemas lima gol dalam delapan penampilan melawan mereka.

Mauro Icardi mencetak 41 gol dalam tiga musim terakhir di liga. hRomelu Lukaku (42 gol sebelum awal Liga Inggris musim ini) adalah satu-satuya pemain di lima liga terbaik Eropa yang lahir pada 1993 yang mencetak gol lebih banyak ketimbang top skorer bersama Serie A musim lalu itu.

Mauro Icardi memainkan bagian aktif dalam tujuh gol terakhir Inter, mencetak 4 gol atas namanya sendiri dan membuat 3 assist.

Luca Toni (126) dan Quagliarella (124) adalah oemain yang mencatat jumlah tembakan lebih banyak dibanding Mauro Icardi (120) di Serie A 2014/15, sudah termasuk tembakan yang diblok.

Geoffrey Kondogbia menyelesaikan 78.4% aksi menggiring bola yang dilakukannya musim lalu (40 dari 51), rataan tertinggi di antara semua gelandang Liga Prancis yang mencoba minimal 15 kali dribel. Gelandang Prancis itu memenangi bola 9.6 kali per laga secara rata-rata di Liga Champions musim lalu, lebih banyak daripada gelandang lainnya yang bermain untuk tim sampai minimal perempat final.

Alejandro Gomez memainkan peran aktif dalam tiga dari tujuh gol terakhir Atalata di liga – dua gol dan satu assist.

Marco Sportiello membuat penyelamatan lebih banyak (138) di antara kiper lainnya musim lalu.

Gary Medel mencatat tingkat umpan selesai tertinggi (91.8%) di antara mereka dengan minimal 300 umpan musim lalu.

Gary Medel meningirimkan 2695 total umpan, tertinggi di liga musim 2014/15.

Marten De Roon terlibat dalam jumlah duel terbanyak ketiga di Eredivisie 2014/15 (112) dan juga menang duel terbanyak ketiga (87).

Stevan Jovetic mencetak gol dalam penampilan terakhirnya di Serie A, ke gawang Pescara pada 19 Mei 2013.

Maxi Moralez tidak mencetak gol dalam 11 pertandingan liga: gol terakhirnya terjadi saat kalah 1-4 dari Inter, Februari silam.

Juan Jesus mendapat kartu lebih banyak dibanding pemain lainnya di Serie A 2014/15 (14).

Atalanta, bersama dengan Parma, adalah tim Serie A yang lebih sering dijebol oleh Fredy Guarin (tiga kali).

Sementara itu, Inter, adalah tim yang paling sering digolkan oleh German Denis di Serie A.

PELATIH

Roberto Mancini tidak pernah kalah dari Atalanta di Serie A (8 kali menang, 3 kali seri). Pelatih dari Jesi itu hanya menang lebih banyak di Serie A saat melawan Empoli (9 kali).

Roberto Mancini dan Edoardo Reja tidak dapat dipisahkan. Mereka bertemu tiga kali, dengan masing-masing menang satu kali dan seri 1 kali di pertandingan lainnya.

Reja belum pernah seri dengan Inter dalam 10 pertandingan (sejak Inter 1-1 Vicenza, 2001) di Serie A (empat kali menang, enam kali kalah).

Hanya Rudi Garcia (2.03) punya rasio poin-per-laga lebih bagus dibanding Roberto Mancini (1.86) di divisi teratas Italia.

WASIT DAN DISIPLIN

Gianpaolo Calvarese akan memimpin pertandingan ke-58 di Serie A di musim ke-8.

Inter mencatat dua kemenangan, satu kali seri dan dua kekalahan – dua pertemuan perdana dengan wasit dari Teramo – dalam pertandingan yang dipimpin oleh Calvarese.

Atalanta tidak pernah kalah di pertandingan Serie A yang diwasiti oleh Calvarese, mencatat satu kali seri dan dua kemenangan, yang terakhir didapat di Palermo, Mei lalu.

Sebanyak 12 dari 18 kartu merah yang dikeluarkan oleh Calvarese di Serie A sudah diberikan kepada pemain dari tim tamu.

Gianpaolo Calvarese untuk pertama kalinya mewasiti tim yang dilatih oleh Mancini, sedangkan dia sudah tiga kali bertemu dengan Edoardo Reja: satu kali menang dan satu kali seri musim lalu, saat Reja menangani Atalanta;  dan satu kemenangan ketika dia melatih Lazio pada 2014.


 English version  日本語版  Versione Italiana 

tags: tim kejuaraan
Muat lebih banyak