MILAN – Tepatnya setengah abad yang lalu pada hari ini, inter membuat sejarah.
Saat itu pada 27 Mei 1965, La Grande Inter asuhan Helenio Herrera menghadapi Benfica di San Siro, final Piala Champions kedua bagi Nerazzurri.
365 hari setelah merebut gelar trofi Eropa tertinggi dengan menang 3-1 atas juara lima kali Real Madrid, Nerazzurri harus berjumpa melawan raksasa Portugal, yang pernah juara Eropa pada 1961 dan 1962.
Inter bermain dengan tempo tinggi, meneruskan kebangkitan mereka yang menakjubkan kala bertanding melawan Liverpool di semifinal (kalah 3-1 di Anfield, menang 3-0 di Meazza), sementara tim lawan yang berjuluk The Eagles mencapai final dengan memainkan sepakbola yang amat modern, sekilas mirip permainan Real Madrid. Lini depan mereka diisi oleh top skorer bersama turnamen, Jose Augusto Torres dan sang legenda Eusebio, masing-masing menceploskan 9 gol di Piala Champions musim itu. Benfica bertemu tim catenaccio ala Helenio Herrera.
Final turnamen itu dimainkan dalam hujan deras, namun ditentukan lewat sebuah gol tunggal kemenangan, gol Jair di menit 42 sehingga Inter berhak menyandang status sebagai raja Italia dan Eropa.
Gol bintang Brasil itu memastikan juara Eropa beruntun nan bersejarah bagi Inter. Kali ini mereka mampu memetik keberhasilan di stadion mereka sendiri, dengan dukungan suporter sendiri. Interisti di Milan dan seluruh Italia bersama presiden klub Angelo Moratti, pelatih Helenio Herrera dan para pahlawan Nerazzurri berpesta sepanjang malam untuk perayaan yang takkan terlupakan.
Inter juara Eropa. Lagi.
27/05/1965
Inter 1-0 Benfica (Jair 42')
Inter: Sarti, Burgnich, Facchetti, Bedin, Guarneri, Picchi, Jair, Mazzola, Peirò, Suarez, Corso.
Benfica: Da Costa, Pereira, Cavém, Cruz, Germano, Machado, Neto, Augusto, Eusebio, Torres, Simoes.
