ERICK THOHIR BERBICARA USAI RAPAT DEWAN

“Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, ketika saya datang ke sini saya tahu bahwa manajemen perlu ditinjau. Dan kami harus melakukannya dengan cara yang benar. Bukan karena seseorang mengatakan bahwa ‘Ini bagus’ atau ‘Ini tidak bagus’, melainkan berdasarkan kinerja dan hasil. Selain itu, kami melakukan penilaian dan mempertimbangkan struktur dari manajemen itu sendiri, untuk melihat apa yang terbaik untuk Inter di masa mendatang. Jadi sebagai contoh, mengenai struktur klub, kami mengonsolidasikan bidang olahraga di bawah satu atap. Jadi tim utama, akademi, dan scouting semuanya berada di bawah satu atap dan saat ini dipimpin oleh Piero Ausilio. Begitu juga dengan bidang komersial. Sekarang di bawah pimpinan Giorgio Ricci, masalah tiket, sponsor, dan pendapatan lain berada di bagian yang sama. Lalu Michael Williamson, sebagai CFO, akan mengelola urusan korporat, yaitu masalah legal, keuangan, dan sumber daya manusia.

“Dan tentu saja kami masih membutuhkan orang-orang untuk membantu perusahaan agar bisa bersaing dengan tim-tim lain di seluruh dunia. Misalnya, kami masih mencari pimpinan untuk bagian media dan komunikasi. Dan kita memiliki Marco Fassone sebagai direktur operasional. Kami akan menambah orang baru, tapi secara bersamaan juga meninjau mereka yang ada di manajemen karena kami ingin mampu bersaing dengan tim-tim lain di seluruh dunia. Saya pikir rapat dewan berjalan cukup lancar. Pada akhirnya, penting bagi kami untuk mampu bersaing, bukan hanya dari sisi bisnis, namun juga di sisi olahraganya karena fans ingin melihat hasil.

“Dalam bursa transfer Januari, alasan kami membawa masuk Danilo D’Ambrosio adalah karena kami merasa ada kekosongan di sayap, dan kami memerlukan yang lain selain Jonathan dan Nagatomo. Jadi kami menambahkan D’Ambrosio, yang merupakan salah seorang pemain terbaik yang ada. Dan Anda juga tahu alasan kami menambahkan Hernanes karena, seperti yang saya katakan, sebelumnya kami fokus untuk menyerang dari sisi kiri dan sisi kanan, dan sekarang kami mempunyai pilihan di tengah. Lalu, Botta. Kami kekurangan pemain depan. Ya, kami mempunyai Icardi dan Milito, tapi Botta bisa menjadi alternatif yang bagus. Jadi, kami merasa nyaman dengan tim saat ini, tapi nanti di bulan Juni, kami akan kembali meninjaunya dan melihat kompetisi dalam peran yang lebih besar. Saya pikir ada peluang transfer di bulan Juli dan kami ingin menambahkan beberapa orang pemain, selain juga melakukan peninjauan pada pemain-pemain yang ada.

“Lalu ada pergantian di dewan direksi dan Grant Ferguson bergabung. Bukan Alex Ferguson, meskipun dia berasal dari Skotlandia. Kami mengajak Ferguson karena dia memiliki pengalaman di bidang media. Dia pernah menjabat sebagai CFO dan CEO salah satu perusahaan media terbesar di Asia Tenggara. Dengan kehadirannya dalam dewan direksi, kita bisa belajar mengenai bisnis media karena, seperti yang Anda ketahui, kita memiliki situs web dan Inter Channel. Kita perlu mengulas strateginya. Itu sebabnya Ferguson bergabung bersama kita. Dan saya kira Michael Williamson akhirnya akan tiba di Milan pada bulan Maret. Terjadi penundaan sejak Februari, karena kita tidak bisa membawanya ke sini dari Amerika Serikat sebelum menemukan pengganti untuknya. Kita tidak bisa membawanya kemari dan membuat tim lain berantakan. Jadi kami melakukan progres dan menantikan peluang untuk transisi hingga beberapa tahun mendatang.”

Mengenai masa depan Zanetti dan rumor potensi kepindahannya ke Chelsea

“Saya bertemu dengannya beberapa bulan yang lalu. Tentu saja, keputusan ada di tangannya. Kami ingin mengetahui apa yang ada dalam pikirannya. Dia adalah seorang legenda di Inter dan kita harus menghargainya. Jadi, baik dia ingin terus bermain, atau bersama Inter di posisi tertentu. Itu akan menjadi dasar diskusi yang akan kami lakukan dalam beberapa bulan ke depan karena yang terpenting adalah, seperti yang dikatakan sang kapten, bagaimana tim ini bisa menjadi lebih solid dalam beberapa bulan ke depan. Itulah sebabnya saya berulang kali menegaskan bahwa kita harus menjadi satu tim yang utuh, baik dalam suka maupun dalam duka, bukan hanya dalam keadaan suka kita menjadi satu tim, sementara dalam keadaan duka kita saling menyalahkan. Jadi saya pikir penting bagi kami untuk melihat kemungkinan-kemungkinan bersama Zanetti.

Mengenai Piero Ausilio

“Saya sudah menjelaskan tentang tiga pimpinan yang mengelola klub. Saya percaya Piero Ausilio bisa membantu klub. Dia sudah berada di sini cukup lama dan baik untuk memberikannya kesempatan tersebut. Kami tidak mengganti posisi Marco Branca karena kami ingin memanfaatkan Ausilio bekerja dengan dewan.”

Mengenai Freddy Guarin

“Saya bertemu dengannya di La Pinetina setelah pertemuan dengan kapten Zanetti, dan kami berdiskusi. Kadang kita mengalami salah komunikasi. Saya pikir, setelah berbicara dengannya, senang melihatnya kembali fokus pada tim. Saya kira kami menghargainya, dan saya katakan kepadanya bahwa jika ada masalah lain di masa mendatang, kita harus mendiskusikannya. Kita semua merupakan bagian dari keluarga dan bisa membahas masalah seperti itu. Lalu kerja sama Hernanes dan Guarin menjadi sebuah kelebihan bagi Inter. Guarin memiliki kebebasan yang lebih besar untuk memainkan perannya dan saya pikir bisa menjadi kombinasi yang bagus untuk Inter.”

Mengenai stadion

“Kami memiliki tiga sasaran untuk saat ini. Satu, kami ingin membuat klub ini lebih sehat; dua, mengawal tim ini melalui masa transisi; dan tiga, membuka pasar baru. Saya pikir kita bisa membahas masalah stadion baru setelah tahun ini, karena kami mempunyai prioritas-prioritas yang perlu perhatian penuh dalam beberapa bulan ke depan. Tapi jika isu stadion itu muncul, kami selalu siap untuk membahasnya, tapi bukan merupakan prioritas utama. Bukan berarti kami tidak akan meninjaunya karena itu sesuatu yang harus kami pelajari.”

Mengenai kemungkinan bermalam sebelum pertandingan di Milan

“Kami berlatih sedikit terlambat di San Siro. Perlu waktu untuk kembali ke Pinetina. Kadang dalam kehidupan ini kita perlu mengubah irama, untuk kesenangan. Itu sebabnya ketika media bertanya kepada saya mengenai tekanan pada tim, saya jawab ‘Tidak ada, biarkan mereka bersenang-senang’. Asalkan mereka bermain bagus [tertawa]. Itu sebabnya kami merasa bahwa dengan membawa mereka ke hotel, mereka bisa lebih fokus, dan sekaligus kami di manajemen dapat mempertimbangkan langkah kami dan memutuskan apakah ini langkah yang tepat atau bukan. Karena pada dasarnya kami ingin memberikan dukungan pada hasil tim. Ini yang paling penting. Saya percaya selalu ada kelebihan dan kekurangan dari setiap keputusan, tapi yang paling penting adalah untuk membuat keputusan, alih-alih tidak membuatnya. Saya mendukung langkah ini. Jadi nanti kita lihat apakah itu akan membantu tim untuk lebih fokus dalam menghadapi laga Cagliari.” 

“Seperti yang Anda ketahui, kami memiliki beberapa pemain yang kontraknya akan habis dan kami kehilangan salah seorang pemain terbaik kami, Chivu, karena cedera. Kami membutuhkan pemain muda dan pemain senior. Lalu tidak ada jaminan: ada beberapa pemain yang kontraknya selesai mungkin akan tetap bersama kami; tergantung negosiasi. Sedangkan mengenai Vidic, saya pikir akan memberikan keseimbangan dalam tim karena karakternya yang kuat – dia kapten Manchester United. Jadi, jika kesepakatan ini tercapai – dan kita harus menunggu untuk beberapa hari – saya pikir dia akan menjadi tambahan yang bagus bagi tim. Kami punya banyak pemain yang kami pinjamkan ke tim lain, jadi kita harus melihat prospek mereka. Saya pikir tim ini memiliki keseimbangan yang baik antara pemain senior dan pemain muda. Untuk Vidic, kami harus menunggu sebelum membuat pengumuman, karena saya tidak ingin membuat masalah dengan klub lain – kita harus saling menghormati hubungan antarklub. Pengumuman akan disampaikan setelah kesepatan tercapai.”

Mengenai perpanjangan kontrak

“Itu hal lain yang kami bahas dalam rapat dewan, mempertimbangkan pemain mana yang akan menjadi pemain masa depan kami. Kami meninjau kontrak untuk Palacio, Alvarez, dan Guarin. Kami ingin mereka menjadi bagian dalam tim. Namun, masih ada negosiasi; kadang kesepakatan tercapai, kadang tidak.”