Sebagai tamu di InterNos, sang kapten menjawab pertanyaan dari fans dan membuka segalanya dalam sebuah wawancara
MILAN – Malam ini merupakan edisi istimewa InterNos di Inter Channel ketika Javier Zanetti diwawancarai oleh Roberto Monzani dan Nagaja Beccalossi di studio. Sang kapten menjawab banyak pertanyaan yang masuk sehingga menjadi sebuah wawancara fantastis yang menyingkapkan pengakuannya, serta anekdot menarik dan cerita tentang kehidupannya.
Berikut adalah kutipan dari episode ini dan akan disiarkan secara lengkap malam ini pukul 21:00.
"Sekarang saya dalam tahap akhir pemulihan dan berharap untuk segera kembali berlatih bersama rekan-rekan saya. Yang terpenting sekarang adalah untuk pulih dengan sempurna. Tendon saya mengalami banyak kemajuan. Saya tidak sabar untuk segera memberikan kontribusi di lapagan. Untuk saat ini, tim ini menjalani musim dengan sangat baik, terlepas dari kekalahan saat melawan Roma, meski pun kami tampil dengan baik juga. Kami harus yakin dengan apa yang kami lakukan. Pelatih kami melakukan pekerjaannya dengan sangat baik dan dengan jelas memberikan petunjuk apa yang harus kami lakukan. Tidak perlu kehilangan percaya diri karena sebuah kekalahan. Malahan, pertandingan tertentu membuat kami semakin baik. Tim ini memiliki banyak pemain muda yang bersemangat untuk belajar dan mereka pasti membantu kami. Saya bangga dengan pemain-pemain muda kami – mereka bermain bagus dan kami membutuhkan mereka! Semoga, bersama kami pemain lama, kita akan mengantongi kemenangan besar …"
Seberapa penting fans bagi Anda?
"Para fans dan dukungan mereka sangat penting bagi saya. Mereka telah menunjukkan kecintaannya sejak tahun 1995. Kami telah bersama selama bertahun-tahun, dalam suka dan duka. Dan saya percaya bahwa para fans Inter layak mendapatkan yang terbaik atas keyakinan yang mereka tunjukkan!”
Apa yang akan Anda lakukan jika Anda pensiun bermain?
"Bila nanti saya berhenti bermain untuk klub ini, saya ingin melakukan sesuatu untuk klub ini dalam peran di luar lapangan. Nanti kita lihat. Saya ingin bisa menjadi bagian dari keluarga besar ini. Saya pikir saya akan terus tinggal di Italia. Anak-anak saya lahir di sini dan merasa menjadi orang Italia, dan setelah sekian tahun, saya sendiri merasa menjadi orang Italia!"
Mari kita mengenang masa lalu: apa momen yang tak pernah Anda lupakan?
"Gol yang tak pernah saya lupakan adalah gol di final Piala UEFA di Paris, karena itu adalah trofi dan final pertama saya. Kemudian gol saat melawan Verona dan saat melawan Roma di menit ke-90… Setiap kali saya memikirkan Liga Champions League, atau sedang bermimpi, selalu terlintas momen fantastis itu dalam angan saya. Momen yang tak terlupakan bagi kami Interisti. Momen itu selalu teringat kembali saat wasit memberikan perpanjangan waktu, dan saya melihat ke arah Walter Samuel, dan kami sepertinya akan menangis... Kemudian dia kembali menjadi orang yang kuat dan bekata, 'Ayo! Masih ada waktu tiga menit!' Luar biasa. Liga Champions terasa seperti pembebasan dalam diri saya, cahaya yang fantastis … saya ingat Curva kami yang telah penuh sesak dan display yang tersusun rapi. Ketika ditanya bagaimana perasaan saya, saya hanya berkata, wajah saya sudah menceritakan semuanya."
Bagaimana Anda menikmati pertandingan sebagai seorang penonton? Fan seperti apakah Anda?
"Saya fan yang relaks. Saya memberikan tepuk tangan saat permainan bagus dan memberikan dorongan kepada rekan-rekan saat tim dalam keadaan sulit. Tapi saya tidak pernah begadang, karena saya harus mengantar anak-anak saya ke sekolah!
"Karena absen panjang ini, saya bisa mengabdikan waktu saya untuk cabang-cabang Inter Club dan yayasan. Saya banyak bepergian dan dalam dua minggu terakhir, saya mengunjungi Sicily dan Malta. Saya juga bersimpati untuk Lampedusa yang sedang terkena musibah. Saya sangat berharap hal seperti itu tidak terjadi lagi."
Terakhir, sang kapten menceritakan anekdot tentang masa kecilnya.
"Ketika saya masih kecil, saya sering bermain sepak bola di lapangan kecil yang disiapkan ayah dan para tetangga. Seorang pria yang tugasnya melatih selalu menyuruh saya untuk melepaskan sepatu saya ketika bermain! Dia bilang, begitu caranya agar kakimu kuat … Pada akhirnya, saya kira dia benar. Anda mendapatkan pelajaran darinya."