<p><strong>MILAN</strong> - “Ini adalah gol yang akan saya ceritakan kepada anak-anak saya dalam 10-15 tahun mendatang.” Saat melawan Genoa di Ferraris, <a href="https://www.youtube.com/watch?v=8WlBl03jsjg&feature=youtu.be&t=1028"><strong>Dejan Stankovic</strong></a> mencetak gol yang tidak terlupakan – sebuah tendangan voli kaki kanan dari tengah lapangan. Setelah pertandingan, ia bahkan dengan mudah dapat menceritakan cara terciptanya gol tersebut: “Saya bergerak ke arah kanan, dengan harapan bahwa Amelia (Kiper Genoa) membuat kesalahan. Bola kemudian jatuh ke kaki saya dan saya tidak berpikir dua kali, meskipun dengan risiko saya bisa terlihat bodoh. Namun ternyata, itu merupakan sebuah mahakarya.” Sebuah gol yang luar biasa, yang memerlukan seorang jenius sejati untuk mencobanya. Gol tersebut terjadi pada 17 Oktober 2009, saat Deki mencetak gol ketiga Inter dalam pertandingan yang berakhir dengan kemenangan 5-0. Cambiasso, Balotelli, Vieira dan Maicon menjadi pencetak gol lainnya.</p> <p> </p> <p>Hebatnya, <a href="https://www.inter.it/en/archivio_giocatore/G0764">Stankovic</a> berhasil membuktikan bahwa gol tersebut bukanlah sebuah kebetulan, ia berhasil mencetak gol serupa saat melawan Schalke di Champions League dua tahun setelahnya. Mengenai kemenangan 5-0 atas Genoa, ini masih menjadi kemenangan tandang terbesar Inter di gawang Rossoblu. Bermain di Liguria selalu terasa menantang, tetapi di musim berikutnya, <a href="https://www.inter.it/en/archivio_giocatore/G0805">Ibrahimovic</a> berhasil mengguncang Ferraris dengan tembakan <em>lob</em> yang istimewa. Sementara itu, pada Oktober 2010, Muntari menginspirasi kemenangan Nerazzurri lainnya dengan tembakan jarak jauh yang berhasil memperdaya Eduardo.</p>