PAGLIUCA: "SAYA BANGGA TIDAK PERNAH KALAH DERBY"

Mulai dari kemenangan di Piala UEFA hingga rekor tak terpecahkan melawan rival sekota kita, mantan kiper ini mengingat kembali karier Nerazzurrinya be

APPIANO GENTILE – Gianluca Pagliuca menjadi tamu dalam episode Memorabilia di Inter Channel pekan ini untuk menceritakan kembali momen tak terlupakan selama kariernya di Inter.

Di bagian pertama acara ini didedikasikan untuk tujuh musim kariernya di Sampdoria, kemudian beralih ke masanya bersama Nerazzurri.

"Ada tanggung jawab besar yang saya pikul," kenangnya, "karena Walter Zenga. Ada rasa hormat yang besar di antara kami; seringkali kami saling mengejek karena kami saling bersaing, namun ada persahabatan juga di dalamnya.

"Hengkang dari Sampdoria tidak mudah bagi saya, tetapi saya tahu bahwa saya bergabung dengan klub besar. Di bawah kepemimpinan Massimo Moratti, banyak pemain hebat yang bergabung. Kami segera mengerti ada keinginan yang besar untuk sukses."

Meski begitu, Pagliuca harus sabar menunggu beberapa musim sampai kampanye Piala UEFA pada musim 1997/98 sebelum dapat mengangkat piala bersama klub barunya.

"Itu adalah tahun yang hebat dan kami memiliki skuat yang cemerlang," lanjut Gianluca. "Luigi Simoni seperti seorang ayah bagi kami; semua orang mencintainya. Sayangnya, ada skandal yang terjadi di liga musim itu, bahkan pada laga Juventus vs Inter yang semua orang sudah mengetahuinya. Namun, ini bukan satu-satunya episode, dari sudut pandang simbolis, setidaknya saya menganggap Scudetto itu menjadi milik saya. Kita semua tahu apa yang terjadi di tahun-tahun berikutnya.

"Kami mengakhiri musim dengan pertahanan terbaik di Serie A, dan kami memiliki banyak bintang di lini depan.

Karier Pagliuca di Inter agak berhenti tiba-tiba pada tahun 1999, sesuatu yang masih disesali mantan penjaga gawang ini.

"Jika saya mempunyai pilihan, saya tidak akan berpindah klub," katanya. "Saya masih kompetitif, tetapi ketika Marcello Lippi tiba, semua orang yang bentrok dengannya ketika menjadi pelatih Juventus, disingkirkan. Hal yang sama terjadi pada Diego Simeone dan Giuseppe Bergomi. Moratti menghentikan karier saya di Inter dan, meskipun menerima banyak tawaran, saya memutuskan untuk kembali ke Bologna. Saya menjalani tahun yang cemerlang dan saya mau melakukannya lagi jika diberi kesempatan, tapi bermain di kota sendiri tidak mudah karena ada banyak tekanan."

Kemudian tiba penampilan terakhir Gianluca di Serie A di musim 2006-07, musim saat ia mencatatkan namanya ke dalam buku sejarah.

"Berkat tahun terakhir saya di Ascoli, saya bisa memecahkan rekor Dino Zoff untuk penampilan kiper di divisi utama."

Berbicara tentang pemecah rekor, Pagliuca juga menceritakan kenangannya tentang Javier Zanetti, yang baru bergabung di klub.

"Saya pertama kali melihatnya saat pramusim tahun 1995," kenangnya. "Dia seperti kereta uap di latihan pertamanya. Saya tahu dia akan menjadi pemain besar, tetapi kita tidak pernah tahu bahwa ia bisa terus bermain sampai berusia 40.

"Dia memiliki kekuatan fisik dan semangat yang luar biasa. Saya pikir fans Inter mencintainya terutama karena dia menunjukkan performa dengan sepenuh hati dan rasa cintanya kepada Nerazzurri begitu besar."

Pagliuca menutup wawancara dengan komentar mengenai rekor tak terkalahkan saat melawan AC Milan.

"Saya bermain di sepuluh derby dan saya tidak pernah kalah, jadi saya sangat bangga! Saya akan diingat karena tidak pernah kalah di Derby della Madonnina!"


 English version  Versión Española  Versione Italiana 

Muat lebih banyak