INTER CAMPUS KEMBALI KE LEBANON

Inter Campus bekerjasama dengan UN Interim Force di Lebanon untuk membantu anak-anak di tanah yang dihancurkan oleh konflik etnik dan masalah sosial

BEIT CHAMA – Hal pertama yang Anda ingat tentang Lebanon adalah warna. Hal tersebut sudah diingat, sebelum perang, yang mengundang banyak turis datang ke sini dari seluruh dunia.

Langit dan lautan biru mewarnai musim panas di sekitar wilayah. Bendera Lebanon berbalut warna brilian merah dan putih yang membuat anak-anak sekolah El Mansouri berebut posisi di depan untuk mengibarkan sang bendera secepat mungkin di depan kamera yang kami bawa di hadapan mereka.

Ini menjadi indikasi kebanggaan anak-anak tersebut sebagai orang Lebanon, walaupun ribuan kelompok politik dan agama berbeda-beda yang meliputi negara dan – sedihnya – sering lebih mengarah ke tensi tinggi yang memicu konflik.

Warna-warni Lebanon dipadukan dengan hitam dan biru Inter: kami menyerahkan kaos dan celana seragam Nerazzurri, lalu anak-anak berlari dengan gembira berlatih di lapangan sepakbola di bawah pengawasan cermat para instruktur kami, Davide dan Juri.

Melengkapi perpaduan warna itu ada seragam kamuflase dari pasukan United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) yang mendampingi kami. Mereka melakukan pekerjaan profesional dengan mengagumkan, tapi pada akhirnya, mereka tak bisa terhindar untuk menonton anak-anak berlatih di pinggir lapangan dan seringkali ikut menendang si kulit bundar bersama anak-anak.

Kami tinggal di Beit Chama, di sebelah selatan Lebanon, di markas UN yang dipimpin oleh Jenderal Federici. Kami menghabiskan sebagian besar waktu dengan Kelompok Kerjasama Sipil-militer Multinasional, yang dijalankan di area Lebanon ini oleh Letnan Kolonel Nebiolo dan Mayor Samarelli.

Wilayah ini seringkali terdampak oleh perang dengan Israel, meninggalkan para warga tidak punya apa-apa, selain kehancuran dan kesedihan. Area yang juga disuguhi dengan konfrontasi antar-agama dan – yang paling terjadi baru-baru ini – kedamaian mereka diserang oleh ratusan dari ribuan pengungsi korban perang di Suriah. Sungguh luar biasa, sekarang ada hampir satu juga pengungsi di sebuah negara yang dihuni oleh tiga juta penduduk.

Aktivitas pendidikan dan olahraga Inter Campus di setiap sisi bersinggungan dengan pekerjaan para tentara yang membantu populasi orang sipil (di bidang kesehatan, konstruksi, sekolah, aktivitas budaya, insentif ekonomi, dukungan bagi para wanita). Kami saat ini bekerja dengan sekitar 50 anak dari sekolah desa El Mansouri.

Pekerjaan kami di komunitas Hannawiyah terbukti lebih susah, dengan instruktur lokal kami meninggalkan program. Kami secepatnya bakal menemukan pengganti supaya dapat melanjutkan program di desa ini.

Ini tentu menjadi sebuah pengalaman khusus bagi kami dalam memimpin sesi-sesi latihan yang sebagian besar harus memakai helm dan jaket anti-peluru, namun inilah kenyataan dari Lebanon bagian selatan. Kami hanya berjarak setengah menit berkendara dari perbatasan Israel di satu arah dan perang di Suriah di arah lainnya.

Tentu saja, kami segera beradaptasi dengan itu, berkat tak ada bagian kecil dari para sahabat kami di markas Beit Chama, yang melakukan segalanya dan apapun untuk membuat kami merasa di rumah sendiri.

Di masa depan, kami berharap dapat melibatkan komunitas lainnya di area, sebagian yang mengakomodasi jumlah besar pengungsi. Meski begitu, mendapati situasi yang susah ditebak di Timur Tengah saat ini, kami membatasi diri sendiri untuk cukup memperkenalkan program kepada beberapa kepala sekolah lokal, semuanya ramah dan bersahabat.

Visita il sito intercampus.inter.it


 English version  Versión Española  Versione Italiana 

tags: inter campus
Muat lebih banyak