Sesi latihan berlangsung cepat di lapangan sekolah di Jema'a Yetu di pusat kota Lubumbashi. Kami mengadakan empat tahap tradisi sepakbola: pengenalan permainan yang belum mengikat, bagian analisis yang berbasis pada teknik spesifik, fase yang diambil dari situasi pertandingan dan permainan singkat di tahap akhir. Tema utama sepanjang sesi tersebut adalah sasaran teknik bagaimana mencetak gol.
Anak-anak belajar sambil bergembira, fokus pada latihan yang dijalankan oleh para pelatih lokal. Bersamaan dengan itu, kami membuat bagian situasional dari sesi, membuat lagi permainan tiga lawan satu dengan fase akhir.
Tiba-tiba, rasa damai dan tenang Jema'a Yetu terganggu dengan sesuatu yang kami tidak pernah gunakan: bel tengah hari! Semua anak-anak putra dan putri keluar berhambiran dari sejumlah ruang kelas. Seluruh kelas berhenti untuk kemudian menonton latihan, dengan cepat sekali seakan membentuk 'San Siro' mini di sekitar lapangan. Tiap sentuhan, tembakan dan bahkan tiap kesalahan disambut dengan sorakan dari 50 fans fanatik, menyemangati rekan-rekan kelas mereka yang seperti bintang asli.
Dari momen tersebut, walaupun anak-anak di lapangan kehilangan fokus, antusiasme mereka - bersama dengan keramaian para penonton - membuat kegiatan itu menjadi satu dari sesi latihan paling menarik di Kongo.
Visita il sito intercampus.inter.it