KEAJAIBAN KECIL INTER CAMPUS DI ASUNCIÓN

Kawasan pembuangan sampah di ibukota Paraguay menjadi tempat bagi anak-anak untuk bermain sepakbola dan remaja mengembangkan diri

ASUNCIÓN – Seperti biasa, yang menunggu kedatangan kami di Asunción adalah Julio Gonzalez, koordinator Inter Campus Paraguay dan mantan penggawa Vicenza yang karirnya terpaksa berakhir pendek akibat kecelakaan mobil serius pada 2005.

Inter Campus bekerja di Paraguay sejak 2008, dengan pusatnya berdiri di kawasan pembuangan sampah Cateura dan area Zeballos Cué di Asunción. Pusat Inter Campus pertama memperlihatkan 160 putra dan putri berpartisipasi dalam aktivitas olahraga setiap hari. Didampingi oleh kedua orang tua mereka, anak-anak muda ini hidup di kawasan pembuangan sampah, bahkan mereka menikmati hidup dari itu, berkumpul menunggu datangnya sampah, kemudian sampah disortir untuk dijual kembali. Akan tetapi, setelah terjangan banjir baru-barun ini, sejumlah keluarga terpaksa memindahkan tempat tinggal mereka ke jalanan, membangun gubuk-gubuk kayu darurat untuk sekadar berteduh.

Sementara itu, pusat Zeballos Cué menampung anak-anak dari area lokal dan yatim piatu yang tinggal di Panti Asuhan Aldea SOS. Lapangan kita – dengan dua gawang dicat dalam warna hitam dan biru Inter, serta jaring model baru yang diberikan setelah kunjungan terakhir – tampak bergelombang dan tidak rata seluruhnya. Selama musim hujan, lapangan digenangi air sehingga susah dimainkan di sebagian area. Lapangan yang mirip rawa ini bisa saja menarik perhatian sekumpulan babi, ayam, anjing dan nyamuk.

Kembali ke Cateura, kami berusaha keras membersihkan sampah dari lapangan sebelum latihan. Namun anak-anak yang biasa menyimpan barang ke dalam tanah, kami menemukan sampah yang terkubur di dalam tanah, seperti botol plastik, potongan logam, bahkan bagian-bagian dari atap rumah yang hilang terkena hembusan angin.

Walaupun begitu, pelatih lokal Raimundo dan asistennya, Fermin tampak gigih dan penuh optimisme mendedikasikan waktu mereka dalam pengembangan olahraga dan pribadi anak-anak ini yang, selain bekerja di area pembuangan sampah sepulangnya dari sekolah, datang masuk lapangan untuk menendang bola, bergembira dan belajar mengikuti aturan dan permainan yang khusus dibuat bagi mereka. Tiba-tiba, lapangan kecil kami mulai merasakan seakan keajaiban kecil di tengah kemiskinan wilayah itu.

Sedangkan di Zeballos Cué, ada tiga instruktur, yakni Reinaldo, Celso dan Kevin. Sekarang Kelvin berusia 17 tahun, sebelumnya pada 2009 dia datang ke Figline Val D’Arno di Tuscany untuk mengikuti Inter Campus World Cup bersama dengan 300 anak lainnya dari seluruh dunia. Sejak itu, Kevin semakin mantap dengan kebaikan hatinya, sehingga terlihat dengan penuh bangga, kami menyaksikan adanya upaya dirinya dalam membantu anak-anak remaja sekarang, menunjukkan hasra, determinasi dan nilai positif yang sama, yang sangat menarik bagi kami enam tahun yang lalu.

Visita il sito intercampus.inter.it


 English version  Versione Italiana 

tags: inter campus
Muat lebih banyak