CATANZARO - Javier Zanetti berada di Catanzaro, Senin 25 Mei, untuk menerima anugerah Nicola Ceravolo, sebuah nama mantan presiden Catanzaro yang mengantar klub melewati periode paling sukses dalam sejarah mereka (1958 hingga 1979). Wakil presiden Nerazzurri diberi penghargaan yang bertujuan untuk mengakui tidak hanya atlet hebat, tapi juga sosok hebat yang menulis sejarah calcio.
Setelah dipanggil naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan, mantan kapten Inter itu berujar: "Ini sebuah kehormatan dan keutamaan bagi saya untuk berada di sini. Ini penghargaan penting yang membawa nama seorang figur penting, baik di dalam maupun di luar pertandingan. Lebih dari apapun untuk saya. Terutama sangat indah ketika disambut oleh banyak antusiasme sejak saat tiba di bandara."
Pembicaraan segera beralih ke situasi terkini Inter: "Kami perlu tenang. Sulit bagi kami semua ketika hasil positif tak kunjung datang, diri saya sendiri lebih dari siapapun sebagai penggemar Inter. Pada saat saya bergabung dengan klub, saya pernah mengalami beberapa masa sulit, tapi saya selalu yakin kerja keras akan terbayarkan, itulah yang benar terjadi. Kami mesti melakukan hal yang sama sekarang, mulai musim depan. Saya yakin kami akan sangat sukses."
Inter bakal memulai musim dari awal bersama dengan Roberto Mancini, seorang pelatih yang membuat Javier Zanetti sebelumnya pernah meraih Scudetto. "Kami pernah mengalami masa-masa hebat di bawah Robertp. Bersama dia, kami memulai siklus kemenangan dan saya yakin dengan dia kami akan kembali bangkit untuk menantang posisi puncak. Semua dari kami, Presiden Thohir lebih dari siapapun, berambisi membangun sebuah tim yang mampu memenangkan banyak trofi. Kami ingin merasakan sukacita meraih sukses lagi dan saya berpikir ini waktunya bagi kami untuk mencoba dan melakukan itu sekali lagi," ungkap Zanetti.
Berbicara soal Mauro Icardi dan Andrea Ranocchia: "Icardi itu penyerang terbaik. Ia sangat muda dan punya sesuatu yang lebih pada dirinya. Ranocchia menemukan dirinya berada di dalam periode klub yang sulit ini. Dia masih muda dan ini pengalaman pertama dia mengemban ban kapten. Ketika saya pertama kali menjadi kapten, saya tidak mempunyai level kedewasaan yang sama seperti sekarang. Ia (Ranocchia) adalah pemain top dengan banyak kualitas dan kemampuan. Dia perlu waktu, tapi inilah area lainnya dimana fans Inter itu spesial – mereka mampu memahami situasi. Saat kami terpuruk, kami semua bertanggung jawab, termasuk klub itu sendiri. Namun, dalam sepakbola, Anda perlu melakukan kesalahan sedikit mungkin; itulah cara kami akan kembali ke tren kemenangan."
Setelah kata-kata terakhir Zanetti, publik yang hadir memberi tepuk tangan meriah. Sebuah tribut yang layak kepada seorang legenda hidup sepakbola yang nyata.