RIO DE JANERIO – Tumbuh bukan berarti ada prestasi di saat terbaik, melainkan sebuah tindakan penyeimbangan secara halus antara melestarikan dan menghargai kepribadian sendiri serta berasumsi adanya tanggungjawab baru dunia orang dewasa.
Dalam hal ini, Brasil merupakan perwujudan dari keseimbangan yang memabukkan ini. Penuh karakter, tapi masih dalam keadaan berkembang, negara yang berjuang untuk hari esok yang lebih baik. Meski daratannya penuh kemegahan, Brasil adalah negara yang disatukan oleh irama samba dan o joga bonito. Banyak orang Braisl yang ingin maju, walau tidak mengorbankan cara hidup. Memang, semangatr mereka untuk hidup jauh lebih baik dibanding mereka yang tinggal di pantai-pantai penuh gemerlap, seperti Copacabana atau Ipanema.
Menjelajah ke jantung favela, berarti kita melangkah ke Brasil sebenarnya, melihat bangsa yang sebenar-benarnya. Dan apa yang terjadi? Sebuah negara yang penuh sukacita akan kekacauan, wirausaha yang berkembang dan keberanian yang membara, yang terlihat dengan jalanan yang tak terawat dan jalan bergelombang. Suasana ini berdampingan dengan perang saudara yang sering terjadi atas nama supremasi teritorial, dimana obat-obatan dan senjata cukup marak.
Maré, wilayah suburban di pinggiran Rio de Janeiro, dimana Inter Campus kadang beroperasi, menjadi simbol perkembangan yang terjadi di kota tersebut. Inter Campus paling aktif di favela Sao Goncalo dan Cavalcante, dan bangga jadi bagian dari sejarah periode transformasi.
Kali pertama kami berkunjung ke sana, kami dipaksa untuk bertemu mobil yang naik ke trotoar untuk menghindari potongan-potongan kayu besar yang melintang di jalanan, mobil yang melipat kaca spion untuk menghindari tiang lampu penerangan jalan. Kami menemukan papan-papan kayu penanda perbatasan favela dan sejauhmana pengaruh pemerintah. Seolah-olah ada kesepakatan terselubung, batas dunia maya yang jarang dilintasi oleh salah satu pihak.
Di dalam komunitas, kehidupan ditunjukkan secara ekstrim dan bervariasi, adanya aktivitas wirausaha berskala kecil. Saat ini, meskipun begitu, kayu-kayu itu dipindah dan digantikan dengan dengan sebuah pos pemeriksaan dan serangkaian rambu lalu lintas, penanda adanya pengaruh dari pemerintah setempat. Memang, polisi mendapatkan lahan di sini – sebuah tempat dimana mereka tidak lagi bisa menginjakkan kaki – walau bukan berarti aman bagi kalangan mayoritas. Kedatangan aparat keamanan menunjukkan adanya kegiatan klandestin di dalam favela, tersembunyi cukup lama. Bentrokan biasa terjadi, teruta,a pada jam-jam awal di pagi hari.
Momok perubahan adalah prospek yang menakutkan, tapi kecintaan para penduduk untuk berdansa dan bermain sepakbola tak pernah meninggalkan mereka. Para staf Inter Campus menjadi bagian dari program regenerasi sosial berjangka panjang, program yang mengajak anak-anak untuk menjalani kehidupan mereka selayaknya. Dan bukan hal mengejutkan ketika lapangan sepakbola selalu jadi tempat pertama yang harus dikembalikan fungsinya, menjadi titik pusat yang penting bagi setiap komunitas. Berkat program ini, lapangan sepakbola menjadi arena pertumbuhan dan interaksi, dengan para instruktur memainkan peran penting dalam kehidupan anak-anak.
Keinginan untuk berubah tidak pernah lebih jelas dibanding sekarang, sebuah perasaan yang terasa sampai timnas Selecao. Kekalahan telak Brasil 1-7 dari Brasil di Piala Dunia menyisakan luka terbuka di masyarakat, tapi juga membuka kesempatan untuk awal baru, dengan filosofi baru kerjasama, baik di dalam dan di luar lapangan. Di saat banyak orang mencari dan mengajukan berbagai alasan atas kekalahan tersebut – mulai dari kepelatihan yang buruk sampai keputusan wasit yang merugikan – ada tekad untuk bangkit kembali.
Tugas Inter Campus terus berlanjut. Dengan masa depan sepakbola Brasil ada di benak pikiran setiap orang, kami tidak ragu sedang berada di tempat yang tepat pada saat yang pas.
Obrigado, Brasil!
Visita il sito intercampus.inter.it
