MILAN - Javier Zanetti memberi wawancara eksklusif kepada Sky Sport 24 kemarin saat dia membicarakan masa depannya. Yang tentunya akan berada di Inter.
Bicara dari lantai teratas Palazzo Lombardia, kantor pemerintahan regional di mana upacara perayaan 50 tahun kemenangan bersejarah Inter di Wina di ajang Piala Eropa diselenggarakan, mantan kapten Nerazzurri tersebut menjelaskan: "Saat ini ada orang lain yang lebih mampu daripada saya yang mengurus hal-hal tertentu. Yang ingin saya lakukan sekarang adalah memanfaatkan pengalaman saya untuk mengibarkan bendera klub ini sambil terus belajar setiap hari seputar berbagai bidang yang bisa saya bantu. Belajar bahasa Inggris? Saya sudah melakukannya. Saya rasa ini penting bagi pertumbuhan pribadi Anda sebagai manajer meskipun tugas saya tepatnya masih belum diputuskan. Saya akan tetap jadi bagian dari Inter, kita lihat saja nanti."
Seputar kemungkinan melihat ban kapten "miliknya" di lengan Andrea Ranocchia: "Andrea paham apa artinya mengenakan seragam Nerazzurri. Secara pribadi saya berpendapat dia bisa jadi orang yang tepat untuk tugas ini. Dia selalu siap mendengarkan semua orang. Saya yakin dia bisa melaksanakannya dengan baik."
Kemudian kepada Zanetti disampaikan bahwa akan aneh baginya untuk bermain di lapangan bersama Tom Ince karena pernah bermain bersama ayahnya, Paul, bertahun-tahun yang lalu, dan para wartawan memperhatikan bahwa dasi yang dikenakan Tom saat dia tiba di Milan sama dengan milik Zanetti di hari pertamanya: Pemain Argentina ini menjawab: "Ya, saya menciptakan trend dalam hal ini! Saya masih punya dasi itu, ada di museum saya bersama memorabilia lainnya di rumah. Saya dan Paul berteman baik. Saya ingat ketika kami berkumpul dengan rekan-rekan setim lainnya, dan dia bermain-main dengan bola. Saya berhubungan baik sekali dengannya: dia selalu mengatakan bahwa saya adalah adiknya."
Terakhir, Zanetti mengomentari isyarat bahwa klub mungkin memutuskan untuk memensiunkan kostum nomor 4: "Ada pembicaraan di klub mengenai hal itu, dan jika itu terjadi, akan jadi kehormatan sangat besar bagi saya, tapi saya sama sekali tidak mau memaksakan."