MICHAEL SEATON: "RASANYA LUAR BIASA MENJADI BAGIAN DARI SEMUA INI"

Pemain depan DC United berusia muda berlatih di Milan bersama Primavera Nerazzurri: bentuk awal kerja sama baru antara Inter dan franchise MLS.

MILAN - Jika Anda menyaksikan aksinya di lapangan, menyundul dan menendang bola, beraksi dengan keterampilannya yang mempesona sambil menebarkan senyuman - di tengah hujan lebat yang hampir membanjiri lapangan latihan Akademi Inter - Anda akan mendapatkan kesan yang jelas bahwa pemain muda ini sedang menuju puncak.  Setelah mandi air hangat, Michael Seaton duduk di sebuah ruangan di Centro Sportivo Giacinto Facchetti dan membuka-buka halaman majalah Time.  Sejenak dia berhenti dan menatap satu halaman yang menampilkan tiga buah foto:  Neymar, Messi, dan Cristiano Ronaldo.  Tersentak dari lamunannya, dia mendongak dan berkata, "Maaf, saya melamun barusan..." "Memikirkan apa?"  "Rasanya menjadi pemain terhebat di planet ini." 

Seaton adalah pemain muda DC United yang saat ini berlatih bersama tim Primavera Inter selama off-season MLS.  Namun kisahnya dimulai jauh lebih awal dari masanya di Washington. 

Dia menceritakan: "Saya lahir di Jamaika di sebuah tempat bernama Kota Spanyol.  Kami tidak tumbuh di keluarga yang kaya, jadi kami harus bersama dengan keluarga untuk menikmati hari.  Impian Ibu saya adalah melihat saya bermain sepak bola di luar negeri dan itulah yang dilakukannya: dia membelikan saya tiket pesawat dari Jamaika ke Amerika.  Saya berutang banyak padanya.  Saya mulai merintis karir berkat jasanya." 

Seperti apa Kota Spanyol itu? 
"Sebuah pulau kecil untuk para wisatawan. Bagi orang asli sana, Anda harus benar-benar bekerja keras untuk bisa bertahan hidup.  Kehidupan tidak mudah di sana, tapi jika Anda senang sepak bola, Anda bisa menikmati hari bermain dengan teman-teman di jalanan." 

Tetapi jika Anda ingin menjadi pemain profesional, Anda harus pindah ke luar negeri, bukan?  Seperti apa tingkat permainan sepak bola di tim nasional Jamaika?
"Ya. Kami dalam tahap pembangunan kembali, sama seperti DC United.  Mereka merekrut pemain muda menjelang Piala Dunia berikutnya.  Mereka telah memanggil saya, kami juga memiliki Deshorn Brown dari Colorado Rapids, yang hampir memenangkan penghargaan 'Rookie of the year', dan beberapa pemain lain yang baru saja bergabung di MLS.  Jadi mereka mengumpulkan pemain muda dan prospeknya bagus." 

Bagaimana dengan Italia? Seperti apa kesan pertama Anda? 
"Ini pertama kalinya saya datang ke Italia dan saya sangat menyukainya!  Saya membawa kamera dan mengambil banyak foto.  Tapi saya benar-benar tidak sabar untuk melaksanakan latihan di sini.  Para pemain di sini usianya lebih tua beberapa tahun dari saya, tapi mereka melihat saya seolah-olah saya lebih dewasa, mungkin karena perawakan saya.  Secara teknik bermain, mereka luar biasa!  Saya sudah melihat beberapa pemain berbakat di Amerika, tetapi orang-orang ini benar-benar sangat terlatih.  Klub ini memastikan semua pemain tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan." 

Metode apa yang berbeda dari pelatihan yang digunakan di sini dibandingkan dengan di Amerika? 
"Saya kira tidak ada perbedaan besar. Mungkin di Amerika lebih cenderung melatih sisi fisik - berlatih dengan beban, kaki Anda.  Di sini fokus lebih mengarah ke hal teknis dan itu sebabnya saya sangat ingin berlatih di sini, karena saya membutuhkan latihan teknis seperti itu." 

Bagaimana sesi latihan hari ini? 
"Saya sudah siap berlatih, setiap hari.  Tapi satu hal yang membuat saya heran adalah sesi pemanasan:  Saya tidak terbiasa melakukan hal-hal seperti. Sangat berbeda dan saya kira itu benar-benar membantu Anda, terutama saat badan Anda terasa sakit ketika bangun tidur. " 

Seberapa sering Anda berlatih di Washington? 

"Sama seperti di sini, biasanya Senin sampai Jumat dan jika ada pertandingan di hari Minggu, kami juga berlatih pada hari Sabtu." 

DC United meminjamkan Anda ke Richmond Kickers.  Seperti apa pengalaman Anda? 

"Sangat bagus. Saya butuh pengalaman bermain karena usia saya 16 tahun ketika mencetak gol pertama saya untuk Richmond, jadi sangat berkesan. Ketika saya pertama kali berlatih dengan DC, mereka ingin menjegal saya setiap kali saya mendapat bola: mereka ingin menjatuhkan saya. Saya semakin kuat setelah bertahun-tahun dan sekarang saya mampu mengatasi jegalan mereka. Jadi, Richmond merupakan pengalaman yang hebat. Saya mencetak lima gol dalam sepuluh pertandingan. Orang-orang di sana terus memberikan masukan kepada saya. Kami juga memenangkan konferensi."

Lalu debut Anda dengan DC.

"Pertandingan pertama saya adalah sebuah laga persahabatan dan saya mendapatkan assist untuk sentuhan pertama saya. Kemudian pertandingan kompetitif pertama saya adalah melawan Toronto. Saya bermain 90 menit, tidak saya sangka sebelumnya, tapi saya merasa siap untuk melakukannya. Saya ingat tidak melepaskan tembakan di sepanjang pertandingan, tapi saya tidak pernah kehilangan bola dan saya banyak memberikan operan - hari itu saya bermain lebih seperti gelandang."

Apakah Anda emosional?

"Saya agak grogi waktu itu, ya... [tersenyum]"

Anda juga melakukan debut dengan tim nasional di usia 17 tahun.

"Ya, saat itu melawan Trinidad dan Tobago. Saya bermain dengan mentalitas untuk berjuang demi negara saya. Saya masuk sebagai pemain pengganti dan banyak orang mengatakan kepada saya sesudahnya bahwa saya mengubah jalannya permainan. Itu adalah pengalaman yang luar biasa, terutama bagi nenek saya, ibu saya, dan seluruh anggota keluarga. Mereka datang mengendarai mobil selama dua jam dari Kingston. Ada banyak orang, tapi saya mendengar mereka meneriakkan nama saya ketika saya masuk ke lapangan. Dan saya main di pertandingan berikutnya, jadi saya tahu bahwa sebelumnya saya bermain dengan benar."

Apakah Anda tahu tentang Inter sebelum Anda datang ke sini?

"Jujur saja, saya mulai mengikuti Inter ketika Ibrahimovic bermain di sini. Saya adalah penyerang tengah, jadi Zlatan adalah pemain yang menjadi panutan saya. Saya ingat tiga gelar liga yang dia menangkan bersama Inter. Dan saya tahu tentang persaingan antara Inter dan AC Milan. Palacio mencetak gol yang luar biasa dengan tumitnya!"

Anda bisa dianggap sebagai langkah pertama dari kemitraan antara Inter dan DC United. Bagaimana perasaan Anda tentang hal tersebut?

"Saya merasa mendapatkan kehormatan karena menjadi yang pertama. Terutama karena saya adalah pemain paling muda di tim dan mereka mengirim saya ke Inter untuk berlatih. Saya pikir akan ada pemain lain setelah saya, dan mudah-mudahan saya akan ikut lagi. Saya senang untuk terlibat di dalamnya. Keluarga saya senang, saya senang, semua orang senang."

Anda datang ke San Siro saat pertandingan Inter vs Chievo. Seperti apa pengalaman Anda?

"Dari luar, stadion terlihat sangat menakjubkan, terutama di malam hari. Saya belum pernah melihat stadion sebesar itu! Dan para fans benar-benar terlibat di dalamnya. Saya pernah melihat fans yang meninggalkan tim favorit mereka secara dramatis ketika keadaan tidak berjalan dengan baik, tapi para fans Inter tidak seperti itu: mereka mendukung tim 100%."

Siapa pemain yang paling mengesankan bagi Anda? 

"Saya bertanya kepada salah seorang fans Inter yang duduk di samping saya, "Siapa pemain nomor 10?' Dia berbalik dan berkata 'Apa?! Anda tidak tahu namanya?' Lalu saya katakan bahwa saya dari Amerika dan dia menjawab, 'Itu Kovacic, umurnya 19 tahun.' Saya kemudian membatin, 'Usianya hanya dua tahun lebih tua dari saya, sepertinya saya bisa berada di lapangan itu seperti dia!" Tapi sungguh, dia benar-benar luar biasa: tekniknya, cara dia menggerakkan badan untuk mempertahankan bola... Menurut saya, setelah dua atau tiga tahun lagi, dia akan bisa bermain di mana pun dia mau."

Bagaimana dengan Palacio?

"Dia juga luar biasa. Saya mengikutinya sepanjang waktu, dan tentu saja dia bermain untuk Argentina. Bahkan ketika dia sedang libur, dia masih berusaha untuk membantu tim dan tidak pernah menyerah. Kemudian ada Sang Jenderal di lini tengah..."

Sang Jenderal?

"Cambiasso - dia adalah seorang Jenderal! Dia pemain yang sangat cerdas dan tidak menunjukkan tanda-tanda menua. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dengan bola dan apa yang tidak boleh dia lakukan. Dia melakukannya dengan sederhana dan tampil dengan alami."

Bagaimana perjalanan karir Anda sejauh ini?

"Saya pikir sangat bagus. Beberapa pemain berusia 17 tahun di MLS bahkan belum pernah mengikuti pertandingan, mereka bahkan tidak lolos ke tim A. Saya menandatangani kontrak profesional pertama saya dengan DC ketika usia saya 16 tahun, saya lolos ke tim A, kemudian berusaha merintis jalan hingga memulai pertandingan, dan kemudian bermain kedua. Sepanjang tahun itu sangat sibuk, saya tidak sempat istirahat sama sekali. Saya melakukan perjalanan, berlatih, bahkan ketika saya tidak bisa berlatih dengan DC, saya berlatih sendiri. Tadi malam saya latihan lari setelah latihan di sini!"

Posisi mana yang lebih Anda sukai ketika bermain?

"Saya pikir saya tipikal nomor punggung sembilan, tapi setelah datang ke sini, saya baru sadar bahwa saya senang memberikan operan, bermain satu-dua, dan menyiapkan umpan untuk pemain lain. Jadi saya ingin bisa bermain dalam peran yang disebut sebagai sembilan setengah oleh orang Italia."

Dapatkah Anda menyebutkan pemain menjanjikan lain dari rekan satu tim Anda di Amerika Serikat? Mungkin mereka bisa datang ke sini dan berlatih seperti Anda...

"Tentu saja. Ada Collin Martin, pemain gelandang usia 19 tahun, lalu ada Bill Hamid, penjaga gawang string ketiga AS. Dia seorang kiper yang sangat atletis, menakjubkan. Secara pribadi saya ingin kembali dan berlatih lagi di sini, tapi saya pikir ada orang lain yang akan lebih menikmatinya dibandingkan saya."

Siapa itu?

"Ibuku, tentu saja!"



 English version  Versión Española  Versione Italiana 

tags: Primavera
Muat lebih banyak